Kamis 20 Feb 2014 17:04 WIB

Tentara Pakistan Bom Markas Taliban, 15 Orang Tewas

Video serangan Taliban ke markas CIA di Kabul.
Foto: aljazeera.com
Video serangan Taliban ke markas CIA di Kabul.

REPUBLIKA.CO.ID, MIRANSYAH-- Jet-jet tempur Pakistan membomi tempat persembunyian Taliban di satu kabupaten suku barat laut, Kamis pagi, menewaskan sedikitnya 15 orang sehari setelah gerilyawan menawarkan gencatan senjata jika tentara berhenti menargetkan mereka, kata para pejabat keamanan.

"Ada laporan-laporan yang dikonfirmasi bahwa 15 gerilyawan termasuk orang asing tewas dalam serangan udara tersebut," kata seorang pejabat senior keamanan kepada AFP, dan menambahkan bahwa serangan-serangan itu berfokus pada kota Mir Ali dan sekitarnya di Waziristan Utara.

Pada Rabu, perantara perdamaian Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP) mengatakan mereka siap mengamati gencatan senjata untuk memungkinkan dimulainya kembali perundingan perdamaian, yang menjamin pasukan keamanan Pakistan berhenti membunuh dan menangkapi mereka.

"Serangan-serangan udara dilakukan untuk menargetkan tempat-tempat persembunyian gerilyawan dengan presisi. Sebuah gudang besar senjata dan amunisi juga telah dihancurkan," kata pejabat itu.

Perundingan perdamaian antara Taliban dan pemerintah yang diumumkan pada 29 Januari, terhenti pekan ini karena lonjakan serangan gerilyawan baru-baru ini dan klaim oleh satu faksi Taliban pada Ahad bahwa mereka telah membunuh 23 tentara yang diculik.

Perantara pemerintah menetapkan gencatan senjata sebagai prakondisi untuk putaran lain perundingan.

Sebanyak 70 orang telah tewas sejak upaya rekonsiliasi diluncurkan. Seorang pejabat keamanan kedua di Miranshah, kota utama Waziristan Utara mengatakan kepada AFP bahwa jet-jet tempur mulai menggempur target pada sekitar pukul 12.30 waktu setempat, dengan serangan terus-menerus selama lebih dari satu jam.

Kompleks gerilyawan yang digunakan oleh kelompok-kelompok pemberontak juga hancur dalam serangan udara itu, kata pejabat kedua. Warga di daerah itu mengatakan kompleks Taliban itu terbakar setelah diserang, dengan api terlihat sepanjang malam.

Seorang warga di daerah yang meminta identitasnya dirahasiakan mengatakan kepada AFP bahwa beberapa warga dan keluarga mereka terlihat bergerak ke tempat-tempat yang lebih aman setelah serangan udara itu.

sumber : Antara/ AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement