REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI-- Otoritas Urusan Islam dan Wakaf Uni Emirat Arab (UEA) mengeluarkan fatwa melarang umat Muslim menjadi relawan untuk menjalani hidup di planet Mars. Fatwa ini muncul untuk menanggapi rencana misi ruang angkasa yang disebut Mars One.
Misi yang pertama kali dicetuskan di Belanda tersebut bertujuan untuk menempatkan koloni manusia secara permanen di Mars pada 2023. “Ada kemungkinan seseorang yang melakukan perjalanan ke planet Mars tidak dapat bertahan hidup di sana dan lebih rentan terhadap kematian. Ini jelas menimbulkan risiko nyata untuk kehidupan dan tidak bisa dibenarkan dalam Islam,” kata Dewan Fatwa UEA, seperti dilansir World Bulletin, Kamis (20/2).
Para ulama di negeri Arab itu menuturkan, menjadi relawan untuk misi semacam ini sama saja dengan melakukan bunuh diri. Karena itu, mereka menyatakan tidak ada alasan yang dapat dibenarkan bagi umat Islam untuk menyerahkan kehidupan mereka untuk misi tersebut.
“Melindungi kehidupan dari semua bahaya yang mungkin terjadi, dan menjaganya agar tetap aman adalah hal yang disepakati oleh semua agama. Ini secara jelas diatur dalam Alquran Surat 4 Ayat 29 yang memerintahkan manusia agar tidak membunuh diri sendiri maupun orang lain,” demikian kutipan isi fatwa dewan ulama yang dipimpin oleh Profesor Dr Farooq Hamada tersebut.
Sejumlah laporan menyebutkan, banyak umat Muslim yang telah menawarkan diri untuk berpartisipasi dalam misi Mars One. Dari ribuan calon relawan di seluruh dunia yang sudah mendaftar, sebanyak 500 pelamar di antaranya disinyalir dari Arab Saudi dan negeri-negeri Arab lainnya.