REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) Ban Ki-moon mendesak komunitas internasional segera mengirim lagi 3.000 tentara dan polisi ke Republik Afrika Tengah (CAR).
Pengiriman itu merupakan upaya untuk menghentikan eskalasi kekerasan antara Kristen dan Muslim yang nampaknya berujung pada pembersihan etnis. Ban mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB ia akan segera melapor kepada 15 badan anggota.
Ban juga memberi mandat bagi pasukan penjaga perdamaian PBB untuk melindungi warga sipil dan menciptakan stabilitas di negara bekas koloni Prancis tersebut.
"Namun, penempatan operasi perdamaian jika diizinkan, akan memakan waktu berbulan-bulan. Rakyat CAR tidak memiliki waktu berbulan-bulan untuk menunggu karena itu komunitas internasional harus bertindak," kata Ban seperti dilansir Reuters, Kamis (20/2).
Tambahan pasukan itu, menurut Ban, harus ditempatkan dalam beberapa pekan mendatang. Mereka harus memiliki kemampuan bergerak di udara. Tambahan 3.000 pasukan menjadikan jumlah pasukan internasional genap 12 ribu.
Pasukan ini akan menjembatani permasalahan hingga enma bulan ke depan hingga pasukan penjaga perdamaian, jika disetujui DK PBB, berada di CAR.
Uni Eropa telah mengirim 1.000 tentara untuk bergabung bersama 6.000 penjaga perdamaian Uni Afrika. Hampir 2.000 tentara Perancis juga tengah bertugas.