Jumat 21 Feb 2014 14:31 WIB

Toleransi Antar Umat Beragama, Tengoklah Tatarstan

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Bilal Ramadhan
Umat Muslim, Kristen dan Yahudi berjalan bersama dalam diam memprotes pembunuhan di Toulose, kota simbol toleransi di Prancis. Toleransi adalah sikap yang sangat dianjurkan Nabi Muhammad.
Foto: REUTERS
Umat Muslim, Kristen dan Yahudi berjalan bersama dalam diam memprotes pembunuhan di Toulose, kota simbol toleransi di Prancis. Toleransi adalah sikap yang sangat dianjurkan Nabi Muhammad.

REPUBLIKA.CO.ID, KAZAN— Republik Federal Tatarstan, sebuah negara bagian Rusia yang terletak sekitar 500 km sebelah timur Moskow, telah lama menjadi model untuk toleransi antaragama dan etnis. Di negeri ini, umat Muslim, Kristen, dan Yahudi telah hidup berdampingan dengan harmonis selama berabad-abad.

Dilansir dari Saudi Gazette, Jumat (21/2), setengah dari populasi penduduk di republik ini terdiri dari etnis Tatar yang hampir semuanya beragama Islam. Sementara, sisanya diisi oleh etnis Rusia (40 persen) dan kelompok-kelompok kecil etnis lainnya.

Kebanyakan dari mereka adalah pemeluk Kristen Ortodoks.Ibu kota Tatarstan, Kazan, merupakan salah satu kota terbesar dan paling makmur di Rusia. Dalam beberapa tahun terakhir, kekayaan minyak bumi yang dimiliki alam Tatarstan telah mengubah kota ini menjadi sebuah kota multikultural yang benar-benar hidup.

Oleg Pavlov, wartawan Rusia yang menulis artikel ‘Open Democracy’ menyebutkan, hubungan harmonis antarumat beragama di Kazan sudah dikenal sejak dulu. Bahkan, di era Soviet sekalipun, Kazan dianggap sebagai kota yang unik lantaran menjadi tempat bertemunya dua kebudayaan berbeda, yakni Tatar dan Rusia.

“Kedua unsur budaya ini berbaur di setiap sendi kehidupan masyarakat di kota ini. Sesaat setelah suara azan menggema dari menara masjid, Anda akan mendengar gemuruh lonceng-lonceng gereja. Hal semacam ini bukanlah hal yang aneh di Kazan,” ujarnya.

Di Tatarstan, Anda dapat menjumpai bangunan masjid dan gereja berdiri berdekatan di pinggir jalan yang sama. Pada 1990, ada sekitar 100 masjid di seluruh negeri ini. Sekarang, terdapat lebih dari seribu masjid dan 272 gereja di Tatarstan.

“Kadang-kadang, umat Muslim dan Kristen di sini saling membantu memperbaiki tempat ibadah yang ada, baik masjid maupun gereja,” tambahnya.

Pavlov menuturkan, umat Muslim dan Nasrani di Tatarstan cenderung mencari apa pun yang dapat menyatukan mereka, alih-alih memisahkan mereka. Mereka berusaha menekankan bahwa nama-nama orang suci dalam ajaran Kristen juga dihormati di dalam Islam.

Misalnya, Yesus Kristus di dalam Alkitab adalah Nabi Isa dalam Alquran. Sementara, Perawan Suci Maria dikenal sebagai Siti Mariam dalam Islam. Bukti keharmonisan hubungan antar umat beragama di Tatarstan juga bisa dilihat dari kunjungan rutin Uskup Agung Kazan kepada rekannya yang juga tokoh umat Muslim setempat, Hazrat Imam, pada setiap perayaan Idul Fitri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement