Jumat 21 Feb 2014 22:24 WIB

Proposal Menlu AS Tak Perhitungkan Hak Palestina

Secretary of State John Kerry arrives on Capitol Hill in Washington, Tuesday, Sept. 10, 2013, to testify before the House Armed Services Committee.
Foto: AP/J Scott Applewhite
Secretary of State John Kerry arrives on Capitol Hill in Washington, Tuesday, Sept. 10, 2013, to testify before the House Armed Services Committee.

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Proposal yang diusulkan oleh Menteri Luar Negeri AS John Kerry kepada Presiden Palestina Mahmud Abbas tidak bisa "dijadikan sebagai dasar untuk kerangka kesepakatan" dengan Israel, kata seorang pejabat Palestina, Jumat (21/2).

"Ide-ide yang diajukan tidak dapat diterima oleh pihak Palestina sebagai dasar untuk kerangka kesepakatan antara Palestina dan Israel karena mereka tidak memperhitungkan hak-hak sah rakyat Palestina," kata seorang sumber yang berbicara dengan syarat anonim kepada AFP setelah Abbas dan Kerry bertemu di Paris pekan ini.

"Posisi Palestina menjelaskan kepada Kerry bahwa ide-ide yang diusulkan, khususnya desakan pada pengakuan negara Israel sebagai negara bangsa Yahudi, tidak bisa diterima," kata pejabat itu .

Usulan untuk masa depan Yerusalem timur yang dicaplok Israel, yang diklaim Palestina sebagai ibukota negara, "kabur", tambah pejabat itu. Abbas , kata pejabat itu, "menekankan kembali posisi Palestina dan visinya tentang solusi berdasarkan resolusi PBB dan posisi kepemimpinan Palestina dan Liga Arab."

Departemen Luar Negeri AS menggambarkan pertemuan Paris pada Rabu dan Kamis sebagai "konstruktif", dan mengatakan bahwa Kerry dan Abbas telah sepakat untuk tetap berhubungan dalam beberapa pekan mendatang.

Kerry, yang mendorong Israel dan Palestina kembali ke meja perundingan setelah jeda tiga tahun, tidak memiliki rencana untuk melakukan perjalanan kembali ke Israel atau Tepi Barat setelah melakukan 11 perjalanan selama tahun pertamanya menjabat.

Tapi dia kemungkinan akan bertemu awal bulan depan di Washington dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di sela-sela konferensi tahunan yang diselenggarakan oleh sebuah kelompok lobi yang kuat Amerika - Israel.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement