Sabtu 22 Feb 2014 07:24 WIB

Surplus Perdagangan di Argentina Jatuh Pada Januari Lalu

Krisis ekonomi di Argentina memunculkan demonstrasi di negara itu.
Foto: https://www.facebook.com/atin.prabandari/posts/10152193397690681
Krisis ekonomi di Argentina memunculkan demonstrasi di negara itu.

REPUBLIKA.CO.ID, BUENOS AIRES- Ekonomi Argentina menunjukkan tanda-tanda pelemahan pada Januari, membukukan surplus perdagangan terendah sejak Maret 2001, kantor statistik nasional mengatakan Jumat, juga melaporkan pertumbuhan kuat 4,9 persen tahun lalu. Neraca perdagangan turun 88 persen menjadi 35 juta dolar AS pada Januari dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya, menurut angka lembaga INDEC

Argentina mendevaluasi secara tajam mata uang peso-nya pada Januari, kehilangan 18 persen dari nilainya terhadap dolar, dan meluncurkan indeks baru bulan ini yang menunjukkan kenaikan 3,7 persen dalam harga pada Januari. Pada bulan pertama tahun ini, ekspor turun delapan persen menjadi 5,231 miliar dolar AS, sementara impor turun empat persen menjadi 5,196 miliar dolar AS.

Impor energi menarik turun surplus perdagangan Argentina, yang turun 27 persen pada 2013, menjadi 9,024 miliar dolar AS. Meski neraca perdagangan rendah, penurunan 24 persen pada impor bahan bakar, jatuh menjadi 520 juta dolar AS. Impor bahan bakar menyumbang 10 persen dari semua pembelian asing.

Argentina sangat bergantung pada surplus perdagangan yang solid untuk membantu mendapatkan pembiayaan dalam valuta asing, setelah hampir keluar dari pasar kredit internasional sejak gagal bayar (default) pada 2001. Setelah satu dekade pertumbuhan kuat (rata-rata delapan persen dari 2003 sampai 2011) didorong oleh ekspor kedelai, PDB Argentina hanya tumbuh 1,9 persen pada 2012.

Pertumbuhan tahun lalu sangat kuat dari April sampai September, sebelum jatuh ke 3,2 persen pada Oktober, 2,2 persen pada November dan 2,7 persen pada Desember, menunjukkan penurunan lebih lanjut tahun ini.

Namun para pakar independen telah lama skeptis terhadap data resmi Argentina.

Selama dua tahun terakhir, ekonom sektor swasta yang independen telah memperkirakan inflasi tahunan Argentina lebih dari 25 persen, dibandingkan dengan angka pemerintah sekitar 10 persen. Pada 2012, Dana Moneter Internasional memperingatkan Argentina atas kegagalannya untuk menyediakan data reguler tentang inflasi dan pertumbuhan ekonomi melalui langkah-langkah yang memenuhi standar IMF.

sumber : Antara/ AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement