Sabtu 22 Feb 2014 09:07 WIB

Sekjen PBB Kutuk Serangan Terhadap Istana Presiden Somalia

Aksi kekerasan melanda Somalia.
Foto: EPA/Elyas Ahmed
Aksi kekerasan melanda Somalia.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, mengutuk "dengan sekeras-kerasnya" serangan terhadap istana presiden Somalia di Ibu Kota negeri itu, Mogadishu.

Sebanyak 12 orang tewas pada Jumat, dalam serangan kelompok Ash-Shabaab terhadap istana presiden yang dikenal dengan nama Villa Somalia, yang juga menjadi pusat Pemerintah Somalia di Mogadishu.

Di dalam satu pernyataan yang dikeluarkan di Markas PBB, New York, oleh jurubicaranya, Ban menyampaikan belasungkawanya kepada keluarga korban tewas dan mendoakan cepat sembuh bagi korban cedera dalam serangan tersebut. Ia juga mengeluarkan komentar buat Pasukan Nasional Somalia dan Misi Uni Afrika di Somalia atas "reaksi efisien dan profesional" mereka dalam memukul mundur para penyerang.

"Sekretaris Jenderal prihatin bahwa serangan baru-baru ini yang dilakukan oleh Ash-Shabaab di Somalia secara jelas ditujukan untuk merusak kestabilan negeri itu saat banyak upaya dikerahkan untuk memulihkan perdamaian dan pembangunan," kata pernyataan itu.

Pemimpin PBB tersebut menyeru pemerintah dan rakyat Somalia agar tetap bersatu dalam memerangi kelompok ekstrem, demikian laporan Xinhua --yang dipantau di Jakarta, Sabtu (22/2) pagi. "Ia kembali menyampaikan dukungan tak goyah PBB bagi upaya kuat mereka untuk membangun Somalia yang stabil dan damai," tambah pernyataan itu.

menurut laporan sebelumnya, satu bom mobil meledak di luar gerbang istana presiden Somalai sebelum sekelompok petempur Ash-Shabaab berusaha menyerbu gedung tersebut. Menteri Somalia Urusan Keamanan Nasional Abdelkarim Hussein Guled mengatakan serangan itu ditujukan untuk menimbulkan kerusakan maksimal tapi digagalkan oleh tentara setempat dan personel pemelihara perdamaian Uni Afrika.

sumber : Antara/Xinhua-OANA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement