Sabtu 22 Feb 2014 16:29 WIB

Uni Eropa Sambut Kesepakatan Ukraina-Oposisi

Aksi demonstrasi di Ukraina, para pengunjuk rasa berhadapan dengan barikade polisi setempat.
Foto: Reuters
Aksi demonstrasi di Ukraina, para pengunjuk rasa berhadapan dengan barikade polisi setempat.

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSEL -- Uni Eropa, Jumat (21/2), menyambut baik kesepakatan yang dicapai antara Pemerintah Ukraina dan oposisi, sehingga membuka jalan bagi pemilihan dini presiden tahun ini di Ukraina.

"Kesepakatan itu adalah kompromi yang diperlukan guna meluncurkan dialog politik yang sangat diperlukan yang menawarkan satu-satunya jalan keluar damai dan demokratis dari krisis yang sudah mengakibatkan terlalu banyak penderitaan dan pertumpahan darah pada semua pihak," kata Herman Van Rompuy, Presiden Dewan Eropa.

"Sekarang tanggung jawab semua pihak lah untuk berani dan mengubah kata-kata jadi perbuatan demi masa depan Ukraina," ia menambahkan.

Van Rompuy mengatakan kesepakatan tersebut difasilitasi oleh pekerjaan penting menteri luar negeri Prancis, Jerman dan Polandia dan utusan khusus presiden Rusia serta dilandasi atas upaya selama dua bulan belakangan oleh Wakil Tinggi Uni Eropa Catherine Ashton serta Komisaris Stegan Fule.

Presiden Palemen Eropa, Martin Schulz, mengatakan kesepakatan antara pemerintah dan oposisi di Ukraina menawarkan harapan. Negara itu telah menghindari peningkatan terburuk kerusuhan dan lebih banyak kematian.

"Krisis mesti diakhiri melalui proses politik damai yang akan memerlukan komitmen serius dari semua pihak, terutama pemerintah, untuk membentuk pemerintah yang melibatkan semua pihak," kata Schulz seperti dikutip Xinhua yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu.

sumber : Antara/Xinhua-OANA

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement