REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Angkatan udara Suriah melancarkan serangan ke Yabrud, pangkalan penting pemberontak di utara Damaskus, Sabtu (22/2) waktu setempat. Sementara, bentrokan senjata juga melanda pinggiran ibu kota itu.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) juga mengatakan petempur Kurdi merebut kota Tal Barak dari kelompok garis keras.
Pasukan pemerintah melancarkan serangan udara baru dan tank ke beberapa daerah di sekitar Yabrud, kota utama di daerah gunung Qalamun yang berpenduduk Muslim dan Kristen, dua minggu dalam satu operasi yang bertujuan untuk merebut kota itu dari kekuasaan pemberontak.
SOHR yang berpangkalan di Inggris mengatakan serangan-serangan Sabtu ditujukan ke beberapa daerah pegunungan di sektar Yabrud serta kota itu sendiri yang pernah berpenduk 50.000 jiwa.
''Karena aksi kekerasan itu, sekitar 12.800 orang melintas perbatasan itu memasuki kota Arsal, Lebanon, hanya dalam 12 hari,'' kata perkiraan badan PBB urusan pengungsi (UNHCR).
Pasukan Syiah dari gerakan Hizbullah Lebanon mendukung tentara reguler Suriah di Qalamun. Hizbullah mengatakan sebagian besar mobil yang digunakan dalam bom-bom mobil di pangkalan daerah di Lebanon berasal dari Yabrud.
''Hizbullah sedang berperang dekat perbatasan itu, sementara tentara ingin menjamin kekuasaan atas jalan raya internasional yang menghubungkan Damaskus dan kota tengah Homs,'' kata seorang pegiat di Qalamun kepada AFP melalui Skype.
Menyebut diri bernama Amer, ia mengatakan ia yakin pemboman itu meningkat karena tentara dan Hizbullah gagal membuat gerak maju di lapangan yang mereka inginkan. Jadi, mereka mengepung dan menghukum Yabrud.