Sabtu 22 Feb 2014 23:04 WIB

Oposisi Ukraina Desak Pemilu Digelar 25 Mei

Rep: Friska Yolandha/ Red: Didi Purwadi
Aksi demonstrasi di Ukraina, para pengunjuk rasa berhadapan dengan barikade polisi setempat.
Foto: Reuters
Aksi demonstrasi di Ukraina, para pengunjuk rasa berhadapan dengan barikade polisi setempat.

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Pihak opsisi Ukraina mendesak Presiden Viktor Yanukovych untuk mengundurkan diri dari kursi nomor satu Ukraina. Pemimpin oposisi Vitaly Klitschko menyatakan pemilihan umum harus dilaksanakan maksimal 25 Mei 2014.

Sebelumnya dalam kesepakatan damai yang ditandatangani Jumat (21/2), pemilihan umum selambat-lambatnya dilaksanakan akhir Desember. Namun, oposisi menilai pergantian presiden harus segera dilakukan.

Meskipun sudah ada kesepakatan damai, ribuan orang masih berunjuk rasa di jalanan Kiev. "Kami harus mengadopsi sebuah resolusi yang menyerukan pada Yanukovych untuk mengundurkan diri," kata Klitschko kepada parlemen dalam pertemuan Sabtu (22/2) seperti dilansir BBC.

Presiden Yanukovych tidak berada di parlemen. Ada laporan ia telah meninggalkan Kiev dan melakukan perjalanan ke Kharkiv yang terletak di perbatasan Rusia.

Pada Kamis (21/2), polisi melepaskan tembakan kepada pengunjuk rasa yang menduduki Independence Square di pusat kota Kiev.

Kementerian Kesehatan menyatakan 77 orang telah tewas sejak Selasa (18/2). Korban tewas merupakan demonstran dan polisi.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement