Ahad 23 Feb 2014 02:50 WIB

Aksi Boikot Eropa Rugikan Israel Miliaran Dolar

Boikot produk Israel (ilustrasi).
Foto: muslimvillage.com
Boikot produk Israel (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Para pakar ekonomi berpendapat Israel akan mengalami kerugian sekitar 8 miliar dolar akibat boikot internasional yang sudah mulai diberlakukan di beberapa negara di Eropa, menyusul kelanjutan pembangunan permukiman Israel yang merusak negosiasi dengan Palestina.

Gracie Barhoum, pengamat spesialis ekonomi Israel, menyatakan boikot Eropa terhadap Israel sampai hari dilakukan  secara individual oleh sejumlah perusahaan dan lembaga Uni Eropa, tetapi berpengaruh besar bagi perekonomian.

''Itu terutama menyebabkan panik dalam pemerintah Israel,'' kata Barhoum seperti dilaporkan Pusat Informasi Palestina yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency pada Jum’at (21/2).

Barhoum mengutip Menteri Keuangan Israel, Yair Lapid, yang mengatakan kampanye boikot  internasional bisa merugikan ekonomi Israel mendekati 8 miliar dolar per tahun, selain pemecatan lebih dari 10 ribu pekerja Israel.

Uni Eropa yang dianggap merupakan pasar terbesar kedua ekspor Israel (32 persen ekspor Israel) secara resmi mulai melakukan aksi boikot baik secara akademik, komersial maupun investasi Israel. ''Negara Eropa sejak awal 2014 melarang produk dari permukiman Israel,'' kata John Gatt-Rutter, perwakilan Uni Eropa untuk Tepi Barat.

Tiga perusahaan Uni Eropa yang sebelumnya menawarkan pembangunan pelabuhan di Haifa dan Ashdod Israel diputus pekan ini berkenaan dengan kelanjutan boikot Eropa, karena Israel menyalahi perundingan dengan Palestina dengan terus melanjutkan penambahan unit permukiman.

Lembaga Ekspor Israel  mengungkapkan kekhawatirannya awal tahun ini PDB dan ekspor Israel ke negara-negara Uni Eropa yang mewakili 32 persen pasar ekspor Israel mengalami penurunan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement