Ahad 23 Feb 2014 07:19 WIB

Kerusuhan Landa Kota Nantes Prancis

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Nidia Zuraya
Kerusuhan Prancis
Foto: RNW
Kerusuhan Prancis

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Kerusuhan terjadi di kota Perancis Barat, Nantes pada Sabtu (22/2) waktu setempat. Sekitar 1.000 orang perusuh radikal menjarah pusat kota tersebut. Mereka juga merusak toko-toko dan menghancurkan angkutan umum.

Sedikitnya delapan polisi di rawat di rumah sakit setelah melawan konfrontasi dengan mereka. Empat belas orang berhasil ditahan. Pihak kepolisian tidak merilis apakah ada pengunjuk rasa yang terluka.

Para perusuh ini adalah bagian dari 20 ribu orang pengunjuk rasa lain yang memprotes rencana pembangunan bandara regional. Menteri Dalam Negeri Manuel Valls mengatakan kerusuhan ini berasal dari kelompok radikal kiri.  Mereka memprofokasi pengunjuk rasa untuk melakukan kampanye dengan cara gerilya hingga membuat kerusuhan. ''Mereka adalah orang-orang yang keras,'' kata Valls pada stasiun televisi lokal, iTele.

Polisi menggunakan gas air mata dan meriam air untuk membubarkan mereka. Meski akhirnya bubar, diperkirakan masih ada sekitar 200 pengunjuk rasa yang berkeliaran hingga malam.

Protes anti-bandara ini telah dilakukan sejak 2009. Diperkirakan berasal dari sekumpulan petani yang tidak rela tanahnya direbut. Mereka berusaha menyelamatkan lahan dengan bergantung pada kelompok yang lebih radikal.

Para perusuh radikal tersebut menamakan diri mereka ZADists. Tidak jelas apakah ZADists merupakan gabungan banyak kelompok radikal atau bukan. Valls mengatakan kelompok radikal yang disebut golongan ultra kiri itu banyak aktif di Jerman, Italia dan negara lainnya. ''Bagaimana pun, tidak ada yang membenarkan tindakan itu,'' kecam Valls.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement