REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR SERI BEGAWAN -- Brunei Darussalam memperingati Hari Nasional ke-30 pada Minggu dengan beberapa pertunjukan yang dilakukan sejumlah besar kelompok masyarakat.
Sekitar 30.000 pemain termasuk pegawai pemerintah, personil berseragam dan orang-orang di sektor swasta telah datang bersama-sama dan merayakan dengan gembira di Stadion Nasional Hassanal Bolkiah.
Sultan Brunei Haji Hassanal Bolkiah bergabung dengan perayaan, di mana kedatangannya disambut dengan dendang hadrah berirama gemilang.
Parade dipimpin oleh pembawa bendera nasional raksasa yang melambangkan identitas nasional dan kedaulatan kesultanan itu.
Pada malam Hari Nasional ke-30, Sultan memperingatkan kepada mereka yang telah membahas komentar negatif dan ejekan binatang ditujukan terhadap pelaksanaan UU Syariah pada April mendatang.
Dia mengatakan bahwa negara menghadapi tantangan yang kuat dan masalah selama bertahun-tahun dan praktek di bawah Melayu Islam Beraja (Monarki Melayu Islam) telah menjadi filosofi kuat bangsa untuk mengatasi masalah dan tantangan ini.
Raja juga menyebutkan bahwa Internet telah membuat lebih mudah untuk menyebarkan informasi, tetapi masyarakat perlu berhati-hati dan tidak menyalahgunakan teknologi dalam menyebarkan informasi yang menyesatkan dan tidak benar.
Berpidato pada Hari Nasional tahun ini yang bertemakan "Generasi dengan Visi," kata sultan "kita harus waspada tentang hambatan dan ini termasuk hambatan oleh, atau dari, pihak-pihak yang mengaku mendukung keinginan kita yang bermaksud baik tetapi kemudian mengalihkan dukungan untuk agenda lain."
Peserta parade pagi itu terdiri dari orang-orang lebih dari 130 kelompok termasuk Angkatan Bersenjata Kerajaan Brunei, Kepolisian Kerajaan Brunei, maskapai nasional Royal Brunei Airlines dan kelompok-kelompok berseragam serta kabupaten dan perwakilan desa selain juga para anggota organisasi sektor swasta, lembaga-lembaga pendidikan tinggi, perguruan tinggi sekolah-sekolah, asosiasi dan anggota Korps Diplomatik asing di Brunei.