REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSEL -- Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Catherine Ashton, Sabtu (22/2), menyambut baik pembebasan mantan perdana menteri Ukraina Yulia Tymoshenko.
"Ini menjadi langkah maju yang penting karena berkaitan dengan keprihatinan mengenai keadilan selektif di negeri tersebut," kata Catherine Ashton.
Ia menyeru semua pihak di Ukraina agar terus terlibat dalam dialog berarti guna memenuhi aspirasi demokratis yang sah dari rakyat Ukraina.
Catherine Ashton mengatakan Uni Eropa berharap setiap orang di Ukraina berprilaku secara bertanggung-jawab dengan pandangan untuk melindungi persatuan, kedaulatan, kemerdekaan dan keutuhan wilayah negeri tersebut, seperti dilaporkan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Ahad pagi.
Uni Eropa tetap sepenuhnya terikat komitmen untuk mendukung proses politik yang melibatkan semua pihak, membantu menurunkan ketegangan dan membantu Ukraina dalam proses pembaruan.
Tymoshenko, pemimpin penting oposisi, dijatuhi hukuman pada Oktober 2011 karena dinyatakan bersalah menyalah-gunakan kekuasaan dalam kesepakatan gas 2009 dengan Rusia.
Wanita mantan perdana menteri itu juga didakwa menggelapkan sebanyak 405 juta dolar AS dan menghindari pajak lebih dari 87.000 dolar pada 1990-an.
Pemimpin oposisi yang berusia 53 tahun tersebut, yang menjalani perawatan medis di satu rumah sakit pemerintah di Kota Kharkov di Ukraina Timur, membantah semua tuduhan tersebut, dan mengatakan semua itu bermotif politik.