REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Cina diprediksi akan menjadi pusat pembelajaran dan studi ke-Islaman dan sastra Arab karena meningkatnya tren di berbagai perguruan tinggi yang mengajarkan program studi ini.
Dilaporkan Arab News, Minggu (23/2), saat ini saja sebanyak 50.000 mahasiswa lokal dan asing belajar bahasa Arab dan budaya Islam di berbagai universitas dan institusi pendidikan di Beijing.
Hal itu diungkapkan Zhang Hong, seorang profesor di Beijing Foreign Studies (BFU) kepada Arab News.
Dia menceritakan hal itu pada hari Jumat di sebuah resepsi yang diselenggarakan oleh Duta Besar China untuk Riyadh Li Chengwen untuk menyambut kedatangan akademisi Cina dengan spesialisasi Arab yang mengunjungi ibukota Arab Saudi itu untuk menghadiri festival Janadriyah.
Bahasa Arab diajarkan di lebih dari 40 universitas di China, tambah profesor itu.
Di antaranya adalah University of International Business and Economics dan Beijing Foreign Studies (BFU).
Sekolah tinggi ini menghasilkan sebagian besar diplomat dan duta besar Cina yang ditugaskan di negara di negara-negara Arab.
"Pemerintah dan rakyat Cina sangat berminat dalam belajar bahasa Arab karena bahasa ini merupakan jembatan kuat yang menghubungkan dua dunia," kata profesor itu.