REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSEL -- Dua ekor panda raksasa, pinjaman dari Cina selama 15 tahun, disambut dengan karpet merah, Ahad (23/2) di Belgia. Mereka disambut langsung oleh Perdana Menteri Belgia Elio Di Rupo.

Hao Hao, panda betina berusia 4 tahun, dan Xing Hui, panda jantan yang juga berusia 4 tahun, mendarat siang hari di bandara Brussel. Mereka sebelumnya menempuh perjalanan dalam kandang berbentuk pagoda di pesawat kargo.

Pesawat tiba setelah penerbangan 15 jam dari Sichuan, Cina. Para panda dengan berat lebih dari 110 kg hadir di hadapan 100 jurnalis dan anak-anak yang menyambut keduanya.

‘’Kami sangat bangga dan terhormat Cina setuju meminjamkan Belgia dua harta karun nasionalnya,’’ ujar Di Rupo. Keduanya kemudian digiring dengan pengawalan polisi ke Kebun Binatang Pairi Daiza di Kota Brugellette, 60 km di luar Brussel.

Tiket masuk kebun binatang pun terjual habis pada Ahad. Padahal penjaga binatang di kebun binatang telah mengingatkan kalau Hao Hao dan Xing Hui tidak akan tampil dulu di depan publik sampai mereka menyesuaikan diri dan tuntas masa karantinanya, yaitu pada 5 April.

Kebun binatang telah menghabiskan 14 juta dolar AS untuk menyiapkan sarang baru bagi para panda. Termasuk kolam, kandang, dan tanaman-tanaman bambu.

‘’Mereka telah menerbangi ribuan gunung dan ribuan sungai untuk tiba di Belgia,’’ ujar Duta Besar Cina untuk Belgia, Liao Liqiang. Media Belgia menyebut pula satu juta euro dikucurkan per tahun sebagai biaya sewa panda tersebut.

Panda raksasa merupakan hewan yang dilindungi. Hanya ada sekitar 1.600 ekor panda raksasa di hutan liar Cina. Ditambah 300 ekor lagi yang hidup dalam pemeliharaan di seluruh dunia.

Ikuti Whatsapp Channel Republika