Rabu 26 Feb 2014 01:15 WIB

Cara Praktis Sejukkan Kota dengan Air Hujan

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, ADELAIDE -- Beberapa daerah administratif di Kota Adelaide, Australia, tengah mengujicoba metode pemanfaatan air hujan untuk menyuburkan pohon-pohon dan ruang hijau. Caranya, air hujan ditampung dan disimpan di bawah tanah, tepatnya di trotoar, di antara pohon-pohon yang ada di jalan tersebut. Satu tempat penyimpan bisa menampung ratusan liter air.

Selama ini, setiap kali hujan turun di Adelaide, ribuan liter air kotor terdorong ke teluk St Vincent, hingga berpotensi merusak kehidupan di dalam perairan tersebut.

David Lawry dari TREENET (Tree and Roadway Experimental and Educational Network) selama 10 tahun terakhir mengembangkan alat bernama Treenet inlet, alias lubang Treenet.

Lubang ini menangkap air hujan, yang mengandung nitrogen, fosfor dan karet, untuk kemudian disimpan unit-unit penyimpanan di tepi jalan dan digunakan untuk menyumburkan pohon dan ruang hijau.

Menurut Lawry, cara ini bisa memperpanjang siklus pertumbuhan dan penguapan pohon-pohon di daerah kota, hingga pohon lebih sehat dan jalanan pun lebih sejuk.

Saat ini, daerah-daerah yang tengah menguji lubang Treenet.

"Idealnya, satu alat ini ditempatkan di antara dua pohon di jalan," jelas Lawry.

Alat ini berbentuk lempengan polycarbonate yang menempel di tepi trotoar. Di depan lapisan tersebut, dibentuk cekungan yang bisa menyaring sampah seperti daun. 

Dari lubang tersebut, air akan mengalir ke penampung sebesar satu meter kubik. Penampung tersebut menyimpan 200 liter air per unit.

Selain itu, ada juga alat dengan 6 unit, yang mampu menyimpan 1.200 liter air.

Saat ini, Treenet bekerjasama dengan University of Adelaide dan University of South Australia untuk menghitung keuntungan finansial menggunakan alat ini dibandingkan program-program resapan air yang membutuhkan lahan besar.

Lawry berharap bahwa alat rancangannya bisa membantu daerah-daerah administratif merencanakan dan mendukung penghijauan terintegrasi di masa depan.

"Saya benar-benar khawatir mengenai kesehatan kota kita, bila kota kita tak dibuat lebih tahan iklim," akunya.

Kunci memulihkan kesehatan pohon-pohon kota adalah dengan mengembalikan air ke lahan kota dan mengolah air di lokasi di mana air tersebut ada sebelum jalan-jalan dibuat, jelas Lawry.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement