REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Kementerian Dalam Negeri Palestina di Jalur Gaza mengatakan pihak berwenang Mesir telah setuju membuka perbatasan Rafah selama dua hari sejak Ahad kemarin untuk mengizinkankan para musafir dan mereka yang terlantar di Mesir bepergian selama dua hari ke depan.
Kementerian itu mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihak Mesir telah memberitahu niat mereka untuk membuka gerbang lintasan Rafah dan mengizinkan kloter pertama terdiri dari tiga kelompok jamaah umroh Palestina untuk menyeberang dalam perjalanan ke Mekah.
Perlintasan Rafah merupakan satu-satunya penghubung menuju dunia luar bagi sekitar 1,5 juta penduduk Palestina di Jalur Gaza. Gerbang ini biasanya dibuka oleh pemerintah Mesir untuk memberikan kesempatan bagi warga Palestina yang terjebak di wilayah Mesir kembali ke rumah mereka.
''Namun, tidak ada indikasi apakah Mesir juga akan mengizinkan warga Palestina dari Jalur Gaza untuk menyeberang ke wilayah negara itu dengan alasan kemanusiaan,'' demikian Ma'an News memberitakan sebagaimana dikutip Mi'raj Islamic News Agency, Senin.
Terakhir kali penyeberangan dibuka dua pekan lalu untuk jangka waktu tiga hari, sehingga memungkinkan 1.922 orang meninggalkan Jalur Gaza.