REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Kritikan Presiden Amerika Serikat Barack Obama terhadap Uganda yang mengeluarkan Rancangan Undang-undang Anti-Homoseksualitas mempunyai makna global.
Obama yang pernah diisukan sebagai gay itu membuat masalah yang tabu ini menjadi topik internasional.
"RUU Anti-Homoseksualitas di Uganda, setelah menjadi undang-undang, akan menjadi lebih dari penghinaan dan bahaya bagi komunitas gay di Uganda. Ini akan menjadi langkah mundur bagi semua rakyat Uganda dan mencerminkan buruknya komitmen pemerintah Uganda dalam melindungi hak asasi warganya," kata Obama.
Obama sendiri, selain pendoronga hak gay, juga diisukan sebagai gay.
Tahun 2012, Majalah Newsweek memproklamasikan Obama sebagai 'Presiden Gay Pertama', menyusul dukungan Obama terhadap pernikahan sesama jenis sepekan sebelumnya di AS.
Setahun setelah itu, seorang pastur anti-gay asal Amerika Serikat Scott Lively mengaku mempunyai bukti yang menunjukkan Presiden Amerika Barack Hussein Obama adalah seorang gay.
Scott menyiarkan pengumuman mengejutkan itu pada situs organisasi bernama 'Pertahankan Keluarga' yang dikelolanya, seperti dilansir situs Huffington Post.
Disebutkan, Obama diindikasikan telah mempunyai pasangan gay Reggie Love dan pergi untuk liburan bersama.
Kecurigaan banyak orang bahwa Obama seorang gay ditimbulkan karena semangat Obama membela hak-hak gay.
Tidak kurang dari Pesiden Zimbabwe Robert Mugabe pernah bertanya-tanya mengenai hal itu.
"Kami bertanya, apakah dia lahir dari seorang homoseksualitas? Kami membutuhkan kesinambungan dalam ras kami, dan yang berasal dari wanita, tidak ada homoseksualitas. Tidak ada John dan John, dan tidak ada pula Maria dan Maria," ujar Mugabe, seperti dikutip Urbanposting tahun lalu.
Namun, sampai saat ini belum ada konfirmasi bahwa Obama mengakui dirinya seorang gay kecuali hanya sebuah isu. Isu gay juga menimpa Presiden adikuasa lainnya Vladimir Putin dari Rusia yang sama-sama punya masalah dengan istri masing-masing.
Sampai saat ini hanya Perdana Menteri Belgia, Elio Di Rupo, satu-satunya kepala pemerintahan yang secara terbuka mengaku seorang gay.