REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Upaya persuasif Pemerintah Pakistan untuk menjalin perdamaian dengan pejuang militan Taliban masih belum mencapai titik temu. Kebuntuan tersebut karena tuntutan Taliban yang mungkin terlalu berat untuk dipenuhi Pemerintah Pakistan untuk menerapkan syariat Islam.
"Tidak ada kesempatan perdamaian dengan pemerintah, kecuali Pakistan mengubah sistem politik dan hukum dan secara resmi menerima hukum Islam," tutur Juru bicara utama Taliban Shahidullah Shahid, seperti dilansir dari media lokal, worldbulletin, Senin (24/2).
Pernyataan Shahidullah pada Sabtu (22/2) lalu tersebut juga menyebutkan, bahwa Taliban masih berharap adanya negosiasi damai dengan Pemerintah Pakistan. Ia menyebutkan, perperangan yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir jangan menjadi penghalang itikat baik untuk berunding damai.
“Meskipun pemboman di Waziristan Utara dan pembunuhan 74 orang Taliban oleh pasukan keamanan terjadi selama pembicaraan damai, kita masih serius terakait pembicaraan damai,” katanya.