Selasa 25 Feb 2014 03:00 WIB

Tak Mau Disadap AS Lagi, Brasil Bangun Kabel Bawah Laut

Rep: friska yolandha/ Red: Muhammad Hafil
Mata-mata dan penyadapan arus data dan komunikasi (ilustrasi)
Foto: REPUBLIKA.CO.ID
Mata-mata dan penyadapan arus data dan komunikasi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,BRUSSELS -- Kesal dimata-matai Amerika Serikat, Brasil akhirnya sepakat dengan Uni Eropa untuk membangun kabel komunikasi bawah laut. Kabel ini akan membentang dari Lisboa ke Fortaleza dengan nilai proyek 185 juta dolar AS.

Pada pertemuan di Brussels, Presiden Brasil Dilma Rousseff mengatakan, proyek ini dilakukan untuk menjamin netralitas penggunaan internet. Ini merupakan keinginannya untuk melindungi lalu lintas internet Brasil dari pengawasan AS.

"Kita harus menghormati privasi, hak asasi manusia, dan kedaulatan bangsa. Kami tidak ingin ada bisnis yang dimata-matai," ujar Rousseff dalam konferensi pers dengan Komisi dan Dewan Eropa, seperti dilansir Reuters, Selasa (25/2).

Internet merupakan salah satu hal terbaik yang pernah diciptakan oleh peradaban manusia. Oleh karena itu, Brasil sepakat untuk menjamin netralitas jaringan, area demokratis dan melindungi kebebasan berekspresi.

Rousseff menunda kunjungan kenegaraan ke Washington tahun lalu sebagai bentuk protes kepada US National Security Agency (NSA). Agen keamanan AS ini memata-matai email dan telepon di Brasil. Hal ini mudah dilakukan karena Brasil bergantung pada kabel bawah laut AS untuk membawa seluruh komunikasinya ke Eropa.

Kabel yang langsung menghubungkan Eropa dan Brasil telah usang dan hanya dipakai untuk transmisi suara.Pimpinan Uni Eropa bersimpati pada Brasil menyusul kicauan mantan kontraktor NSA Edward Snowden tentang penyadapan ponsel kanselir Jerman, Angela Merkel dan beberapa lembaga Uni Eropa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement