REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Partai ultrakonservatif Mesir, Al-Nour, mengumumkan keinginannya untuk bergabung dengan kabinet baru pascabubarnya kabinet PM Hazem El-Beblawi.
Anggota komisi tinggi Partai Al-Nour, Salah Abdel-Maqsoud, mengatakan hingga saat ini memang belum ada keputusan final atas rencana ini.
"Namun kami serius mempertimbangkan berpartisipasi pada kabinet baru Mesir," kata Salah seperti dikutip Al Ahram, Selasa (25/2).
Ketua Partai Al-Nour, Younes Makhion, dalam wawancara dengan televisi MBC Masr, menyatakan, sampai saat ini belum ada tawaran kepada partainya untuk bergabung dengan pemerintahan baru. Partainya, kata dia, siap bergabung jika ada ajakan.
Pada Senin (24/2) lalu, PM Hazem mengumumkan pembubaran kabinetnya yang di dalamnya juga ada Menteri Pertahanan Abdel-Fattah El-Sisi.
Hubungan Al-Nour dengan rezim Hazem terbilang tidak akur. Al-Nour menarik diri dari koalisi pemerintahan dan menjadi lawan politik pemerintah.
Mehleb adalah mantan anggota Partai Demokrasi Nasional pimpinan Husni Mubarak sebelum jatuh. Ia juga mantan bos dewan direksi Arab Contractors, salah satu perusahaan konstruksi besar di Timur Tengah dan Afrika.