REPUBLIKA.CO.ID, YOBE -- Kelompok pemberontak Boko Haram kembali melakukan aksi brutalnya. Kali ini mereka menyerang sebuah pesantren di negara bagian Yobe dan membakarnya.
Bahkan, kelompok militan ini juga menembak 29 siswa laki-laki ketika mereka tengah berada di asramanya. Dilansir dari BBC, serangan yang dilakukan pada malam hari itu juga membuat siswa lainnya terluka.
Menurut para guru sekolah di Buni Yadi itu, sejumlah pria bersenjata mengumpulkan murid perempuan terlebih dahulu sebelum akhirnya melepaskan mereka. Mereka juga meminta para siswa perempuan itu untuk menikah dan meninggalkan pendidikannya.
Sementara itu, pasukan militer Nigeria pun mengatakan pihaknya tengah mengejar para pelaku. "Kami menjamin semua warga yang taat hukum bahwa kami akan bertindak untuk melindungi kehidupan warga kami," katanya dalam sebuah pernyataan.
Presiden Gooluck Jonathan sendiri mengutuk pembantaian yang ia sebut sebagai tindakan brutal. Selama ini, angkatan militer Nigeria menuai banyak kritik dari warganya.
Mereka dinilai telah gagal melindungi warga sipil dan merespon serangan yang dilakukan oleh kelompok pemberontak. Gubernur negara bagian Yobe, Ibrahim Gaidam, mengatakan membutuhkan lebih banyak pasukan militer untuk menahan para militan.
"Sayang sekali hingga lima jam setelah serangan terjadi, tidak ada pihak keamanan yang berada di sekitar lokasi untuk menghentikan atau mengamankan situasi," katanya.
Pemberontak Boko Haram yang mempunyai arti pendidikan barat adalah dosa, bertujuan untuk mengganti kepemimpinan politik Nigeria serta membangun negara baru di bawah hukum Islam yang ketat.
Sebelumnya, pada akhir September lalu, 40 siswa dari sebuah universitas pertanian juga telah diserang dan dibunuh pada malam hari.