Rabu 26 Feb 2014 16:36 WIB

Tewaskan 59 Siswa, AS Kutuk Serangan Boko Haram

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Bilal Ramadhan
Kelompok Boko Haram (ilustrasi)
Kelompok Boko Haram (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK-- Menteri Luar Negeri AS, John Kerry mengutuk keras serangan Boko Haram yang menewaskan 59 orang siswa dan menyebutnya sebagai aksi terorisme. Kelompok pemberontak itu berusaha untuk menggulingkan pemerintahan dan membentuk negara di Nigeria.

Aksi mereka ini telah menewaskan ribuan orang termasuk warga sipil. Mereka pun menjadi ancaman keamanan terbesar di Afrika. Kelompok Boko Haram ini memang sering kali menyerang sekolahan dan warga sipil yang pro-pemerintahan.

Serangan serupa juga terjadi pada Juni lalu di Mamudo. Serangan brutal itu menewaskan 22 orang siswa. Tak hanya itu, dalam bulan ini Boko Haram telah membunuh lebih dari 300 orang yang kebanyakan korbannya merupakan warga sipil.

Sebelumnya, mereka juga telah menyerang sebuah desa dan menewaskan 100 warganya. Tindakan kelompok ini dikenal tak kenal ampun. Bahkan, mereka juga membunuh warga yang mencoba melarikan diri. Penduduk Nigeria menilai pasukan militer telah gagal melindungi warga sipilnya.

Juru bicara militer untuk negara bagian Yobe, Kapten Lazarus Eli, mengatakan anggotanya sudah diterjunkan untuk memburu para pelaku. Sedangkan, Presiden Goodluck Jonathan membantah bahwa pasukan militernya telah gagal.

Ia menyebutkan pasukannya beberapa kali telah berhasil menyerang Boko Haram. Saat ini, Nigeria tengah bekerja sama dengan pejabat Kamerun sebagai upaya untuk mencegah aksi para pemberontak yang melakukan serangan di Nigeria dan melarikan diri ke perbatasan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement