REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Gerakan Hizbullah Lebanon Rabu menginformasikan satu serangan udara Israel dua hari sebelumnya pada salah satu dari pangkalan-pangkalan mereka dan berikrar akan menjawabnya "pada saat yang tepat" terhadap "agresi yang menyolok mata itu".
"Pada Senin malam, pesawat-pesawat tempur Israel menggempur satu posisi Hizbullah di perbatasan Lebanon-Suriah, dekat daerah Janta di Lembah Bekaa" Lebanon timur,kata Hizbullah.
Pernyataan gerakan Syiah itu adalah kelompok pertama mengakui pihaknya jadi sasaran serangan, kendatipun sumber-sumber Lebanon sebelumnya melaporkan serangan itu.
"Serangan baru ini merupakan agresi terang-terangan terhadap Lebanon, kedaulatan dan wilayahnya," kata gerakan bersenjata itu dan menambahkan " serangan itu akan mendapat tanggapan dari gerakan Perlawanan, yang akan memilih saat yang layak, tempat dan cara".
Pada Selasa, para pejabat Israel menahan diri dari mengomentari secara khusus serangan Senin malam itu, kendatipun mereka mengonfirmasikan satu kebijakan larangan pengiriman senjata dari Suriah ke Hizbullah,musuh negara Yahudi itu.
Hizbullah dalam pernyataannya mengatakan: "Agresi ini, berkat Allah tidak menimbulkan korban jiwa atau cedera. Hanya ada beberapa kerusakan materi."
Pernyataan itu juga mengatakan adalah tidak benar bahwa target itu adalah "posisi-posisi artileri atau rudal-rudal".
Pada Senin malam, seorang sumber keamanan Lebanon mengemukakan kepada AFP dua serangan menghantam satu target Hizbullah di perbatasan Lebanon-Suriah. "Serangan baru ini adalah satu agresi terang-terangan terhadap Lebanon, kedaulatan dan wilayahnya," kata Hizbullah.
Serangan itu "tidak akan dapat didiamkan oleh kelompok Perlawanan, yang akan memilih saat yang tepat, jalan dan cara yang tepat untuk menanggapinya."
Serangan pertama Israel terhadap Hizbullah Senin di Lebanon sejak perang tahun 2006 yang menewaskan 1.200 warga Lebanon, sebagian besar sipil dan 160 Israel sebagian besar tentara.