Kamis 27 Feb 2014 03:31 WIB

Tiga Menteri Uni Eropa Kunjungi Ukraina

Aksi demonstrasi di Ukraina, para pengunjuk rasa berhadapan dengan barikade polisi setempat.
Foto: Reuters
Aksi demonstrasi di Ukraina, para pengunjuk rasa berhadapan dengan barikade polisi setempat.

REPUBLIKA.CO.ID, TIGA MENTERI UNI EROPA AKAN KUNJUNGI UKRAINA HARI KAMIS

BUDAPEST -- Menteri luar negeri Hungaria, Slowakia dan Republik Ceko akan mengunjungi Kiev pada Kamis (28/2). Mereka juga berharap dapat bertemu dengan pemerintahan yang baru.

Pemimpin baru Kiev dijadwalkan akan mengumumkan kabinet bersatu, Kamis. Ini menyusul penggulingan dramatis yang terjadi terhadap presiden pro-Rusia, Viktor Yanukovych.

Yanukovych tersingkir dari jabatannya setelah berlangsungnya aksi unjuk rasa selama berbulan-bulan. Ini karena ia menolak bergabungnya Ukraina dengan Uni Eropa.

Tiga menlu akan berangkat besok sore ke Kiev. "Diharapkan ketika pemerintahan yang baru di Ukraina terbentuk, mereka dapat bertemu dengan pemerintah baru," kata juru bicara kementerian luar negeri Hungaria, Gabor Kaleta, kepada AFP.

"Jika tidak, mereka akan melakukan pertemuan dengan Rada (parlemen)," tambahnya.

Menteri-menteri luar negeri yang akan datang di Kiev itu adalah Janos Martonyi dari Hungaria. Kemudian Miroslav Lajcak dari Slowakia dan Lubomir Zaoralek dari Republik Ceko.

Rincian kunjungan masih dalam tahap penyelesaian. Namun setelah melakukan lawatan ke Kiev, tiga menteri diperkirakan akan terbang ke kota di wilayah timur, Donetsk. "Kemungkinan besar untuk bertemu dengan para perwakilan masyarakat Rusia," kata Kaleta.

Martonyi dan Zaoralek juga berencana melakukan kunjungan ke Transcarpathia. Yaitu wilayah yang memiliki penduduk minoritas etnik Hungria yang kuat.

Selasa, kementerian Hungaria menyatakan prihatin terhadap dugaan kekerasan yang dialami kalangan minoritas oleh kelompok kanan-jauh Ukraina, Pravy Sektor. Negara kuat dunia telah berupaya menurunkan ketegangan menyangkut krisis Ukraina.

Pada saat yang sama, pimpinan sementara negara itu tengah bergulat dengan ancaman runtuhnya perekonomian serta separatisme setelah Yanukovych meninggalkan Kiev. Para diplomat senior Uni Eropa dan AS pun telah mengunjungi negara bekas Soviet itu baru-baru ini.

Uni Eropa telah mengatakan siap memberikan bantuan keuangan bersyarat kepada Ukraina. Menlu Lithuania Linas Linkevicius sebelumnya mengatakan berencana datang ke Kiev Kamis untuk melakukan pembicaraan dengan kepemimpinan baru tentang kesepakatan bergabung dengan UE serta bantuan keuangan.

"Pembentukan pemerintahan yang baru adalah hal penting bagi Ukraina karena akan membuka kemungkinan tercapainya persetuuan soal dukungan dari lembaga-lembaga keuangan," kata Lingkeviius kepada AFP.

"Kita tahu bahwa kondisi anggaran (di sana) sangat dramatis. Uni Eropa dan IMF harus menyiapkan bantuan.

"Tujuannya jelas, untuk menandatangani persetujuan penggabungan dengan Uni Eropa dalam waktu dekat, ketika Ukraina siap," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement