REPUBLIKA.CO.ID, BAMAKO -- Sedikitnya dua orang cedera ketika sebuah kendaraan PBB melindas ranjau di wilayah utara Mali, Rabu (26/2).
"Mobil itu milik Medecins du Monde-Belgia. Kendaraan tersebut melindas ranjau di dekat lapangan terbang di Kidal. Sedikitnya dua orang cedera, keduanya warga Mali," kata sumber militer Afrika yang tidak bersedia disebutkan namanya itu.
"Kami memeriksa daerah itu untuk melihat apakah ada ranjau yang dipasang di lapangan terbang," tambahnya.
Satu sumber kepolisian mengkonfirmasi insiden tersebut. Kidal tetap menjadi ajang kekerasan lebih dari setahun setelah intervensi militer Prancis berhasil menghalau militan garis keras dari Mali utara.
Kidal, yang terletak lebih dari 1.500 kilometer dari Bamako, ibu kota Mali, juga merupakan daerah utama suku Tuareg. Pemberontakan suku ini menyulut krisis besar bagi negara itu pada 2012 dan 2013.
Mali, yang pernah menjadi salah satu negara demokrasi yang stabil di Afrika, mengalami ketidakpastian setelah kudeta militer pada Maret 2012. Kudeta menggulingkan pemerintah Presiden Amadou Toumani Toure.
Masyarakat internasional khawatir negara itu akan menjadi sarang baru teroris dan mereka mendukung upaya Afrika untuk campur tangan secara militer.
Kelompok garis keras, yang kata para ahli bertindak di bawah payung Alqaeda di Maghribi Islam (AQIM), menguasai kawasan Mali utara, yang luasnya lebih besar daripada Prancis, sejak April tahun lalu.