Kamis 27 Feb 2014 10:06 WIB

Sekjen PBB Desak Semua Pihak di Venezuela Redakan Ketegangan

Bendera Venezuela
Foto: walls-world.com
Bendera Venezuela

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa Bangsa Ban Ki-moon Rabu (26/2) menyatakan "sedih" atas laporan-laporan terus berlangsungnya kekerasan dan korban jiwa di tengah aksi-aksi protes di Venezuela.

Sekjen mendesak semua pihak untuk segera melakukan upaya untuk menurunkan ketegangan dan mencegah kekerasan lebih lanjut, kata kantor persnya dalam satu pernyataan.

Setelah mencatat seruan-seruan untuk dialog yang dibuat oleh Presiden Nicolas Maduro dan pemimpin Venezuela lainnya, Ban menyatakan harapan agar gerakan-gerakan konkrit oleh semua pihak untuk mengurangi polarisasi dan menciptakan kondisi yang diperlukan untuk terlibat dalam "dialog yang bermakna", agar ketenangan dapat sepenuhnya dipulihkan "sesegera mungkin" di negara itu.

Ratusan ribu warga Venezuela turun ke jalan-jalan di Caracas dalam unjuk rasa mendukung dan menentang pemerintah Presiden Nicolas Maduro. Protes-protes itu yang dimulai 4 Februri dianggap sebagai ujian terbesar bagi pemimpin sosialis Maduro sejak ia menggantikan tokoh kiri Hugo Chavez tahun lalu, dengan masalah-masalah ekonomi sering menimbulkan korban jiwa yang menewaskan setidaknya 10 orang dan sejumlah lainnya cedera.

Unjuk-unjuk rasa antara dua kelompok yang bersaing di ibu kota itu menimbulkan perpecahan yang mendalam antara mereka yang mendukung Maduro dan mereka yang menentang dia, di negara kaya minyak itu yang kendatipun memiliki cadangan terbesar di dunia dilanda kekurangan kebutuhan pokok, inflasi yang merajela, dan kejahatan.

sumber : Antara/KUNA-0ANA/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement