Jumat 28 Feb 2014 10:55 WIB

Warga Australia Minta Maaf kepada Para Pencari Suaka

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Bilal Ramadhan
Para pencari suaka ke Australia
Foto: voanews
Para pencari suaka ke Australia

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Ditengah-tengah kontroversi atas kebijakan para pencari suaka di Australia, seorang warga Australia mendesak warganya untuk lebih memanusiakan para pencari suaka. Dilansir dari BBC, Ryan Shales, warga Australia yang tinggal di Melbourne, membuat sebuah website 'sorryasylumseekers.com' yang menampilkan berbagai foto warga Australia yang meminta maaf atas perlakukan pemerintah terhadap para pencari suaka.

Website yang dibuat pada Jumat lalu itu mendapatkan banyak respon dari warga Australia. Shales yang juga seorang konsultan komunikasi itu telah menerima lebih dari 250 foto hingga sekarang. "Website itu dibuat karena timbul perasaan tak berdaya," kata Shales. "Perdebatan kebijakan pencari suaka di Australia menjadi sangat panas dan menjijikkan," tambahnya.

Baginya, situs itu bukan tentang politisi yang baik atau buruk, dan juga bukan tentang kebijakan. "Tapi dengan situs ini, kita dapat mengatakan bahwa pasti kita bisa membantu orang-orang yang melarikan diri dari kekerasan dengan cara yang lebih manusiawi," katanya.

Ide membuat website itu dilakukan setelah adanya perdebatan kebijakan penahanan para pencari suka di lepas pantai Australia dan mengakibatkan seorang pria tewas di Papua Nugini. Pemerintah pun berkilah bahwa kebijakannya telah menyelamatkan banyak kehidupan dan berhasil menghentikan kapal suaka tiba di negeri kangguru itu.

Sebelumnya, Perdana Menteri Tony Abbott mengatakan kebijakan tersebut sulit dilakukan namun sangat efektif. Jajak pendapat di Australia pun menunjukkan sebagian besar warga Australia mendukung langkah pemerintah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement