Sabtu 01 Mar 2014 19:43 WIB

Peternak Australia Bahas Strategi Kerja Sama dengan Indonesia

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, KIMBERLEY -- Kalangan industri peternak sapi pedaging bertemu di Kota Broome, Kimberley, Australia Barat untuk membahas berbagai strategi meningkatkan hubungan dengan Indonesia.

Selain ratusan peternak, forum ini juga dihadiri Menteri Pertanian Australia dan Menteri Pertanian negara bagian. Wakil Pemerintah Indonesia juga turut ambil bagian.

Ekspor ternak sapi hidup ke Indonesia kembali bergairah belakangan ini. Sebelumnya pemerintah terdahulu di Australia menghentikan ternak hidup ke Indonesia karena adanya laporan perlakuan tidak pantas atas sapi-sapi asal Australia di rumah potong hewan (RPH) di Indonesia.

Menteri Pertanian Australia Barat Ken Baston mengatakan, sejak kejadian itu, semakin banyak peternak Australia berkunjung ke Indonesia dan melihat sendiri serta mendapatkan pengalaman langsung dalam hubungan perdagangan kedua negara.

"Para peternak kini jauh lebih paham bahwa hubungan dagang ini tidak berhenti setelah mereka menaikkan sapi-sapinya ke truk," kata Baston.

"Mereka tahu mereka perlu mengikuti proses selanjutnya, agar tahu pasti ternak-ternak mereka dirawat dengan baik hingga ke RPH," tambahnya.

Indonesia tahun ini diperkirakan akan mengimpor sekitar 700 ribu ekor ternak sapi hidup, atau meningkat 40 persen dibanding periode tahun 2013 sebesar 395 ribu ekor.

Saat ini, sapi-sapi yang dikirim dari Darwin dan Australia Barat dihargai senilai 2,30 dolar perkilo, meningkat dibanding harga 1,5 dolar perkilo tahun lalu.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement