REPUBLIKA.CO.ID, AUSTRALIA -- Pemerintah Federal dan Pemerintah Wilayah Utara Australia menyepakati perluasan kerja sama menjadikan wilayah dengan Ibu Kota Darwin itu, sebagai pusat pemrosesan pencari suaka. Sejalan dengan itu, pusat-pusat detensi yang tersebar di wilayah Australia lainnya akan ditutup
Menteri Imigrasi Scott Morrison menjelaskan, pemerintah federal telah menandatangani MoU dengan pemerintah Wilayah Utara di Darwin untuk berkontribusi atas biaya yang timbul dalam pengoperasian pusat detensi di wilayah itu.
Pemerintah federal akan menyiapkan 48 juta dolar dalam dua tahun ke depan bagi kepolisian setempat dalam menjaga keamanan di pusat detensi di Darwin.
Morrison mengatakan, ia berharap bisa mengumumkan penutupan pusat-pusat detensi di wilayah Australia lainnya akhir tahun ini.
Menteri Morrison menyatakan sangat menghargai kerjasama dari pemerintah dan kepolisian Wilayah Utara.
Secara nasional terdapat 30 ribu pendatang berada di pusat detensi imigrasi dan fasilitas penampungan masyarakat di wilayah Australia. 4.000 di antaranya berada di Darwin dan sekitarnya.