Ahad 02 Mar 2014 12:41 WIB

Penyandang Tuna Rungu Ditantang Berpidato Didepan Pemimpin Australia

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Dua anak asal Brisbane yang sejak kecil kehilangan pendengaran total alias tuli akan  menantang tokoh pemimpin bangsa Australia dalam pidato mereka di Klub Media Nasional di Canberra pekan depan.

Vivek Varghese (enam tahun) dan Ryby Hughes (10) akan berpidato dihadapan ratusan orang dewasa untuk menyampaikan pidatonya. Mereka diharapkan akan menyampaikan cita cita mereka ketika dewasa nanti.

Kedua anak ini memiliki gangguan pendengaran total alias tuli, mereka akan menceritakan bagaimana kehidupan orang tuli dan setelah menggunakan alat bantu pendengaran di hadapan anggota Klub Media Nasional.

Vivek dan Ruby hadir dalam event itu mewakili Pusat Dengar dan Katakan (Hear and Say) dalam acara pengukuhan acara “kekuatan berpidato” yang  bertujuan untuk mengubah perspektif  disekitar anak-anak tuli tentang kemampuan untuk meraih cita-cita.

CEO Hear and Say, Chris McCarthy  mengatakan ini merupakan kesempatan untuk menekankan tantangan yang sering dihadapi oleh orang tuli di Australia.

"Sekarang tahun 2014, anak-anak yang memiliki gangguan pendengaran total atau tuli sudah bisa berbicara dan mendengar; kami pikir hal ini dapat mengubah pendapat orang mengenai apa yang bisa didapat oleh anak-anak tuli,” katanya, baru-baru ini.

"Kami sangat  bersemangat untuk mereka, dan ini kesempatan yang tidak boleh dilewatkan,” kata McCarthy.

Kedua anak tersebut, Vivek dan Ruby telah lulus dari program Hear and Say di Brisbane dan telah menyusun pidato yang akan disampaikan dihadapan para pemimpin Australia.

"Saya merasa gugup tapi sangat bersemangat,” kata Ruby.

"Topiknya mengenai hidup dan bagaimana hidup dengan implan koklea (alat bantu pendengaran yang ditanamkan melalui pembedahan didalam organ telinga).. sebenarnya berpidato membuat saya lebih percaya diri,” katanya.

Ruby berharap pidatonya akan didengarkan oleh forum Klub Media Nasional.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement