Senin 03 Mar 2014 02:59 WIB

Singapura Mungkin Sesekali Berkabut Asap Tipis

Kabut asap terlihat di  kawasan jembatan Esplanade, Singapura.
Foto: STRAITS TIME
Kabut asap terlihat di kawasan jembatan Esplanade, Singapura.

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Badan Lingkungan Hidup Nasional Singapura memperingatkan negeri Singa pada beberapa hari mendatang terutama pagi mungkin berkabut asap tipis. Akibat kebakaran lahan dan hutan di Provinsi Riau, Indonesia.

Di Sumatra terdeksi 70 titik api, dengan angin bertiup dari utara ke timur akan membuat asap menjauh dari Singapura, tetapi negeri ini masih memungkinkan mengalami kabut tipis. Lantaran akumulasi partikel dalam atmosfer yang stabil, demikian Badan Lingkungan Hidup Nasional (NEA) Singapura seperti dipublikasikan the Straits Times, Minggu malam.

Pada Ahad (2/3) pukul 20.00 WIB, kualitas udara di Singapura masih berada di angka 30 indeks standar pencemaran udara (ISPU) atau tergolong masih baik, sedangkan di Port Klang, Semenanjung Malaysia pada Minggu pagi tercatat 121 ISPU atau berkategori tidak sehat.

Cuaca kering juga dialami Singapura sehingga pada Sabtu (1/3) sore semak belukar di Punggol seluas lapangan sepak bola atau kurang lebih setengah hektare terbakar. Hari itu pada siang, kebakaran semak belukar juga terjadi di Jurong East, kata media tersebut.

Pulau Batam di Kepulauan Riau yang bertetangga dekat atau berjarak sekitar 20 kilometer dengan Singapura, semenjak 45 hari yang lalu dilanda cuaca kering sehingga semak belukar dan pepohonan di beberapa wilayah seperti di Sekupang dan Batuaji terbakar.

Rumput di bebagai taman Kota Batam meranggas kecokelat-cokelatan, tetapi Badan Pengusahaan Batam seperti dipublikasikan Antara menyatakan persediaan air baku di berbagai waduk masih mencukupi PT Adhya Tirta Batam dalam melayani kebutuhan warga kota.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Hang Nadim Batam meminta masyarakat yang tinggal di wilayah Provinsi Kepulauan Riau untuk berhati-hati dan selalu mengantisipasi potensi kebakaran yang muncul akibat suhu yang tinggi pada Minggu.

"Diimbau agar mengantisipasi terjadinya kebakaran lahan di wilayah Kepri akibat suhu udara yang tinggi, kurangnya hujan serta kecepatan angin yang kencang," kata Prakirawan BMKG Hang Nadim Batam, Sri Sulismiyati.

Ia mengatakan, suhu udara di Kepri diprakirakan mencapai 32 derajat Celsius dengan kecepatan angin hingga 44 km per jam. "Kondisi ini diprakirakan masih akan berlangsung hingga beberapa hari ke depan," kata Sri.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement