REPUBLIKA.CO.ID,ISTANBUL -- Utusan dari para diplomat tinggi Cina dikatakan telah meyakinkan pemerintah Turki agar tidak memberikan izin kepada kapal-kapal NATO untuk melintasi Selat Bosphorus. Permintaan tersebut berkaitan dengan krisis yang sedang terjadi di Ukraina.
Radio Voice of Russia melaporkan, para diplomat Cina berhasil meyakinkan PM Turki Recep Tayyip Erdogan untuk memblokir akses masuk untuk kapal-kapal perang NATO. Sementara, surat kabar Continentalist mengatakan, para diplomat Cina yang dimintai konfirmasi mengenai hal ini tidak membenarkan ataupun membantah laporan tersebut.
“Meskipun begitu, menurut sumber-sumber diplomatik Beijing, Cina siap memveto setiap keputusan yang dibuat oleh Dewan Keamanan PBB terhadap Rusia terkait perkembangan di Ukraina,” tulis World Bulletin, Senin (3/3).
Pasukan Rusia telah merebut Krimea menyusul digulingkannya Viktor Yanukovich dari kursi presiden Ukraina oleh lawan politiknya. Pemerintah Moskow berdalih, invasi militernya di Krimea hanya untuk melindungi nyawa warga negara Ukraina penutur bahasa Rusia yang ada di wilayah tersebut.