Selasa 04 Mar 2014 00:22 WIB

Krisis Ukraina, Rusia Tetap Kerahkan Pasukan

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Fernan Rahadi
Ukraina
Foto: Sergei Grits/AP
Ukraina

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW – Di tengah-tengah desakan dunia internasional atas tindakan pemerintah Rusia di Ukraina, Rusia kembali menegaskan tetap akan mengerahkan pasukannya di wilayah Krimea. Langkah itu diambil untuk melindungi kepentingan Rusia di Ukraina hingga situasi politik kembali normal.

Dilansir dari BBC, Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov mengatakan tindakan Rusia ini merupakan langkah untuk membela HAM terhadap ancaman ultra-nasionalis. Menurutnya, kekerasan ultra-nasionalis itu mengancam kehidupan warga yang berbahasa Rusia serta kepentingan Rusia sendiri.

Di Jenewa, Lavrov juga mengatakan bahwa pemerintah baru di Ukraina bermaksud untuk memanfaatkan kemenangannya dalam penyerangan HAM serta kebebasan pihak minoritas.

Sementara itu, ribuan pasukan juga kembali dikerahkan oleh Rusia. Penjaga perbatasan Ukraina sendiri juga dilaporkan telah menumpuk kendaran lapis bajanya untuk membagi wilayah Rusia dan Krimea. Mereka juga telah mengerahkan pasukannya di wilayah itu.

Berdasarkan laporan dari wartawan BBC, Mark Lowen di Sevastopol, wilayah Krimea saat ini berada dibawah kendali militer Rusia. Dua pangkalan militer serta bandara udara Ukraina pun telah dikepung oleh militer Rusia. Meskipun begitu, tidak terjadi adanya tembakan.

Sebelumnya, dunia internasional pun mengecam tindakan Rusia. Kelompok G7 pun mengatakan pemerintah Rusia telah melakukan pelanggaran atas kedaulatan Ukraina. Mereka juga memutuskan untuk tidak berpartisipasi dalam pertemuan G8 di Sochi, Juni nanti. Sedangkan, Menlu Inggris Willian Hague yang tengah berada di Kiev mengatakan krisis politik ini merupakan krisis terbesar abad ini di Eropa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement