REPUBLIKA.CO.ID, WARSAWA -- Situasi krisis yang terus meningkat di Ukraina mempengaruhi perekonomian di Polandia, gubernur bank sentral Polandia mengatakan pada Senin (3/3).

"Apa yang sedang terjadi sekarang di timur dari Polandia dan umumnya di Eropa ... tidak membantu kami untuk menerapkan kebijakan ekonomi yang aman dan stabil, yang juga mencakup kebijakan moneter. Ini berarti tanggung jawab tambahan untuk Bank Nasional Polandia (NBP)," kata Marek Belka pada upacara pencalonan dua anggota dewan manajemen NBP.

Belka mengatakan ia "sangat yakin" bahwa masyarakat internasional akan memberikan bantuan kepada Ukraina, dan bank sentral Polandia akan memiliki pangsanya dalam dana talangan (bailout).

"Kami telah menyediakan Dana Moneter Internasional (IMF) dengan pinjaman bilateral yang masih belum digunakan," Belka menjelaskan.

Pada 2013, Polandia menandatangani kesepakatan dengan IMF yang menawarkan lembaga pinjaman 6,27 miliar PLN (2,05 miliar dolar AS). Berdasarkan perjanjian tersebut, pinjaman masih dianggap sebagai bagian dari cadangan resmi Polandia.

Beberapa masalah Ukraina akibat dari "kebijakan ekonomi yang buruk dalam setidaknya 10 tahun terakhir," menurut Belka, menambahkan pemerintah baru "memiliki kesempatan untuk meningkatkan kedudukan Ukraina dan langkah pertama telah diambil."

Krisis Ukraina "menunjukkan bahwa itu adalah investasi berharga dalam Uni Eropa. Mungkin kita juga harus melihat lagi pada masalah keanggotaan zona euro kami," kata Gubernur NBP

Ikuti Whatsapp Channel Republika