REPUBLIKA.CO.ID, AUSTRALIA -- Galeri seni luar ruang yang diberi nama Tembok Seni Australia memamerkan lukisan pelajar Indonesia dari berbagai daerah. Proyek yang awalnya hanya bertujuan untuk menghias tembok yang membosankan, berhasil menjadi media yang mempromosikan hubungan antara pelajar Indonesia dan Australia.
Sejak dimulai pembangunan kompleks Kedutaan Besar Australia yang baru di Patra Kuningan Jakarta Selatan, lokasi konstruksi itu ditutup oleh tembok berwarna biru disekelilingnya.
Agar tidak terlihat membosankan, Duta Besar Australia untuk Indonesia Greg Moriarty meminta stafnya untuk menghias tembok tersebut.
Vicky Miller, Sekretaris bagian Kebudayaan dari Kedutaan Besar Australia bersama timnya kemudian memutuskan menjadikan tembok pembatas itu sebagai galeri seni ruang. Dan mereka meminta para pelajar dari sekolah yang mengikuti program kerjasama antar sekolah di Indonesia – Australia BRIDGE mengisi galeri tersebut.
“Kami menilai cara terbaik untuk mendapatkan barang-barang seni yang akan dipajang disana adalah dengan meminta pelajar di sekolah sekolah Indonesia yang punya hubungan dengan sekolah-sekolah di Australia lewat program BRIDGE."
"Siswa di sekolah itu sudah punya hubungan dengan sekolah di Australia jadi kami ingin mempromosikan apa yang telah mereka lakukan, sambil sekaligus menghibur warga di sekitar Patra Kuningan dengan sesuatu yang bisa dinikmati mereka,” kata Vicky Miller.
Galeri luar ruang berjudul Tembok Seni Australia itu terbentang sepanjang 400 meter. Di sana dijejerkan 28 lukisan hasil karya siswa-siswi dari berbagai sekolah di seluruh Indonesia.
Lukisan tersebut merupakan hasil seleksi dari 175 lukisan yang diterima kedutaan besar Australia dari pelajar di 29 sekolah dasar dan sekolah menengah. Seperti dari Jakarta, Jawa, Bali , Sumatera, Kalimantan, Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi.
Gambar tersebut mencakup 4 kategori tema yaitu teman saya di Australia, tempat favorit saya di Indonesia, tempat favorit saya di Australia dan terakhir persahabatan Indonesia – Australia.
Oleh tim kedutaan besar Australia, 28 lukisan yang terpilih dicetak ulang dilembaran plastik tahan air berukuran - 3 meter. Dan kemudian digantungkan di tembok biru di lokasi bakal kompleks kedutaan Australia yang baru di Patra Kuningan.
Lukisan dari Erin dari SD Santa Ursula bersama Dubes Australia Greg Moriarti. (Photo: Kedubes Australia)
Proyek yang awalnya hanya bertujuan agar tembok yang menutupi lokasi konstruksi bangunan tidak terlihat membosankan itu ternyata mampu menyampaikan pesan positif mengenai hubungan Indonesia – Australia di mata pelajar di Indonesia.
“Lukisan yang kami terima sangat bagus, ada gambar yang bertuliskan Indonesia –Australia bersahabat selamanya, teman saya orang Australia di gambar anak-anak salng berpegangan tangan dan saling tersenyum, sangat menyenangkan melihatnya lukisan yang menggambarkan positifnya hubungan Indonesia dan Australia,” katan Vicky Miller.
Power Ranger dan Australia
Salah satu pelajar yang lukisannya di pajang di tembok seni Australia Fadlirahman dari MAN 4 Jakarta Selatan mengaku sangat senang.
“Saya melukis ada empat orang, dua orang Indonesia – dua orang melambangkan Australia. bentuknya hewan Australia dan Australia, Kangguru, Koala, garuda dan komodo nah disitu mereka saling merangkul menandakan kebersamaan dua negara disitu ada tulisan dengan bersama kita bisa,,disitu diceritain kalo bersama-sama kita bisa,” kata Fadlirahman.
Fadlirahman berharap suatu saat dapat mengunjungi Australia dan ia mengaku tahu banyak mengenai negara itu dari film kegemarannya Power Ranger yang pengambilan gambarnya banyak dilakukan di Australia.
Saya kan suka Power Ranger, film itu k suka shooting di Australia dan kebanyakan aktor-aktornya juga berasal dari Australia. kalo ada casting aku mau ikut..itu cita-cita aku. Dan di Australia ada Sydney opera house ya aku kepingin banget nonton, kan disitu kebanyakan aktor-aktor power ranger banyak yang main drama disitu.”
Galeri seni Australia ini masih bisa anda saksikan selama proyek konstruksi kompleks Kedutaan Besar Australia berlangsung dan diperkirakan baru akan rampung 2016. Dengan luas areal mencapai 40 500 meter persegi, kompleks Ini akan menjadi bangunan Kedutaan Besar Australia terbesar di dunia.
Teman selamanya demikian judul salah satu lukisan. (Photo: Kedubes Australia)