REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Duta besar Taiwan, Liang Jen Chang menemui Sekretariat Bersama Yogyakarta, Selasa, untuk menjalin kerja sama dalam meningkatkan kapasitas relawan Yogyakarta.

Pada pertemuan itu dihadiri berbagai komunitas relawan Yogyakarta yang bernaung dalam Sekretariat Bersama (Sekber), antara lain Jogja Emergency Respons (JER), Merapi Lowo Resque (MLR), Relawan Jogja Timur, Resque 920, serta komunitas relawan lainnya.

Sekretaris Sekber Relawan Yogyakarta Bersatu Nico Langgeng Sukmanto menyambut baik kunjungan Chang mengenai penguatan skil relawan itu. Meskipun bentuk kerja sama yang akan dijalin belum dapat dirumuskan secara pasti.

"Relawan Yogyakarta masih membutuhkan penguatan, berupa peralatan serta kecakapan dalam melakukan tugasnya di lapangan saat terjadi bencana," kata dia.

Taiwan, menurut Nico, dapat menjadi acuan dalam konteks penanggulangan bencana. "Kami berharap ada dukungan dari pihak Taiwan. Kami butuh skil yang lebih baik, kami harap ada dukungan pasti dari mereka," katanya.

Selain penguatan kapasitas relawan, menurut dia aspek pertanian di Yogyakarta dimungkinkan dapat turut menjadi perhatian pihak Taiwan.

"Teknologi pertanian di sana sudah tidak diragukan lagi, sehingga kami berharap juga dapat terjalin kerja sama di bidang itu," katanya.

Nico menyebutkan hingga saat ini jumlah relawan di Yoyakarta yang berasal dari inisiatif masyarakat sendiri secara keseluruhan berjumlah 6.000 orang.

Sementara itu, anggota Jogja Emergency Respons (JER) Teguh Sabone mengakui upaya relawan dalam eksekusi tanggap bencana masih kurang sistematis. "Kebanyakan masih bermodal nekat, dan hanya yakin bisa," katanya.

Penguatan kapasitas serta sumbangan peralatan berikut cara pemakaiannya, menurut dia masih mendesak diperlukan menghadapi kemungkinan munculnya bencana.

Ikuti Whatsapp Channel Republika