Rabu 05 Mar 2014 07:31 WIB

Waduh, 1 Dari 5 Tentara AS, Sakit Mental

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Bilal Ramadhan
Tentara AS stres/ilustrasi
Foto: irib/irna
Tentara AS stres/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK-- Penelitian besar yang bertemakan 'The Army Study to Assess Risk and Resilience in Servicemembers (Army Starrs)' di Amerika Serikat (AS) dilakukan untuk memahami pola bunuh diri tentara AS. Ini mencerminkan masalah kesehatan mental pada prajurit tersebut.

Peneliti mengumpulkan data yang menunjukkan mengapa peningkatan bunuh diri tentara AS lebih tinggi dibandingkan bunuh diri yang dilakukan penduduk sipil. Dua dari tiga makalah yang diterbitkan Jama Psychiatry melibatkan 5.428 tentara sebagai partisipan untuk melihat prevalensi gangguan mental di kalangan tentara.

Salah satu hasil data menunjukkan bahwa satu dari lima tentara AS memiliki penyakit mental umum sebelum mendaftar menjadi tentara, tetapi mereka mampu menyembunyikannya ketika menjalani prosedur penyaringan calon prajurit.

"Depresi mungkin membuat mereka berpikir tentang bunuh diri, tapi itu benar-benar agresif, berupa luapan kemarahan yang akhirnya mendorong mereka untuk berpikir bunuh diri," kata Matthew Nock, seorang psikolog di Universitas Harvard sekaligus pimpinan penelitian, dilansir dari the Guardian, Rabu (5/3).

Gangguan mental sebelum pendaftaran militer itu bisa beripa depresi, kecemasan, dan penyalahgunaan obat-obatan. Peneliti merekomendasikan bahwa gangguan mental ini perlu menjadi target untuk skrining dini dan intervensi militer.

Peneliti lain, Michael Schoenbaum dari National Institute of Mental Health mengatakan dari data sepanjang 2004-2009, angka bunuh diri tentara AS meningkat hampir tiga kali lipat. Tren ini terus terjadi hingga pada 2013.

"Sebanyak 40 persen prajurit itu adalah orang yang tidak terpengaruh oleh perang dan juga orang yang belum pernah pergi ke peperangan. Itulah yang membuat mereka sakit mental dan akhirnya bunuh diri," ujar Schoenbaum.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement