REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Rusia atau Moskow selama ini masih mendominasi negara-negara pecahan Sovyet, termasuk Ukraina. Namun, tahukah Anda? Masih ada tiga faktor yang berada di luar kendali Presiden Rusia, Vladimir Putin, ketika berbicara tentang Ukraina.
Ketiga faktor itu adalah ekonomi, reaksi regional, dan etnis Tatar di Crimea. Berikut penjelasan dari masing-masingnya, dilansir dari the Guardian, Rabu (5/3).
1. Ekonomi
Setelah pemilihan umum 2010 yang memenangkan Viktor Yanukovych sebagai Presiden Ukraina, negara tersebut semakin menggantungkan ekonominya pada Rusia, khususnya sektor perdagangan dan investasi. Sayangnya, seluruh investasi tersebut hanya menguntungkan rekan-rekan penguasa yang dekat dengan Putin.
Dalam dua tahun terakhir, beberapa lembaga investasi internasional siap berinvestasi di Kiev. Sayangnya, investasi itu terancam runtuh sebab banyaknya peralatan industri semakin usang dan tidak produktif. Bank Dunia bahkan menurunkan peringkat Ukraina dari 137 ke 183 sebagai negara dengan bisnis yang kurang menjanjikan.
Dana Moneter Internasional (IMF) telah menawarkan Kiev pinjaman. Namun, Yanukovych menolaknya karena sejumlah persyaratan yang dinilai akan mengubah wajah ekonomi Ukraina menjadi ala Barat dan menyerahkan kontrol ekonomi negara tersebut, khususnya memaksa ribuan usaha kecil dan menengah menyerah pada kekuasan konglomerat. Kini, tawaran Menteri Luar Negeri AS, John Kerry untuk jaminan pinjaman satu miliar dolar AS untuk Ukraina dinilai akan sama pengaruhnya dengan tawaran IMF dulu.