Rabu 05 Mar 2014 09:22 WIB

Palestina Minta 2 Syarat Ini Untuk Perdamaian Dengan Israel

Mahmoud Abbas
Foto: AP/Majdi Mohammed
Mahmoud Abbas

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH-- Presiden Palestina Mahmud Abbas tidak akan memperpanjang pembicaraan perdamaian dengan Israel melewati April tanpa pembebasan tahanan lagi dan penghentian konstruksi permukiman, kata sumber-sumber Palestina dan Israel pada Selasa.

Pembicaraan yang ditengahi Amerika Serikat itu, yang mulai Juli selama periode sembilan bulan dan akan berakhir di penghujung April, telah terganggu sebagian karena Israel terus membangun permukiman dan Tepi Barat yang didudukinya.

Menteri Luar Negeri AS John Kerry, yang membawa kedua pihak untuk kembali ke meja perundingan setelah mengalami kebuntuan selama tiga tahun, mengatakan bulan lalu bahwa masih perlu waktu dibutuhkan untuk mencapai perjanjian untuk mengakhiri konflik yang berlangsung selama beberapa dekade.

Dia berharap sudah dapat membuat kerangka kerja pada April untuk melanjutkan pembicaraan lebih lanjut. "Kami tidak dapat meneruskan perundingan kalau konstruksi permukiman masih berlangsung," kata Mohammad al-Madani, seorang anggota Komite Sentral Fatah, mengutip pernyataan Presiden Palestina dalam pertemuan dengan seorang politisi sayap kiri Israel.

Presiden Abbas bertemu dengan Zehava Galon, ketua partai Meretz, di markasnya di Ramallah, pada Senin.

Satu pernyataan dari kantor Galon menyebutkan selain mendesak pembekuan permukiman, Abbas juga akan menuntut pembebasan lagi "para tahanan hingga pertemuan yang akan datang, termasuk para wanita, pemuda dan tahanan administratif."

Israel berniat pada Juli membebaskan 104 tahanan Palestina dalam empat tahap. Negara Yahudi itu sejauh ini membebaskan 78 di antara mereka dalam tiga tahap. Abbas juga mengatakan kepada Galon bahwa "jika persetujuan kerangka kerja Amerika tidak menangani prinsip-prinsip fundamental dari isu-isu inti, kami tidak akan memperpanjang perundingan," menurut pernyataan itu.

Isu-isu inti dalam pembicaraan itu mencakup perbatasan, keamanan, Jerusalem dan nasib pengungsi Palestina. Pertemuan Abbas-Galon berlangsung beberapa saat sebelum Presiden AS Barack Obama bertemu PM Israel Benjamin Netanyahu di Washington.

Laporan-laporan yang belum dikonfirmasi menyebutkan Washington mungkin menuntut pembekuan permukiman sebagian untuk mencoba dan meyakinkan pihak Palestina agar tetap mengikuti perundingan.

Tapi tuntutan-tuntutan tersebut belum diajukan ke Israel, menurut Menteri Urusan Strategis Yuval Steinitz. "Saya pikir hal-hal ini bahkan belum dimasukkan ke dalam agenda," kata dia kepada radio publik, menanggapi pertanyaan tentang tuntutan-tuntutan Palestina supaya membekukan konstruksi permukiman dan membebaskan lagi para tawanan.

sumber : Antara/ AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement