Rabu 05 Mar 2014 13:45 WIB

San Fransisco Larang Pemakaian Air Minum Botol Plastik, Kenapa?

  Sebuah botol plastik berisi koin untuk penyelamatan Hutan Kota Babakan Siliwangi (Baksil) di Hutan Baksil, Jl Siliwangi, Kota Bandung, Rabu (5/6). (Republika/Edi Yusuf)
Sebuah botol plastik berisi koin untuk penyelamatan Hutan Kota Babakan Siliwangi (Baksil) di Hutan Baksil, Jl Siliwangi, Kota Bandung, Rabu (5/6). (Republika/Edi Yusuf)

REPUBLIKA.CO.ID, SAN FRANSISCO-- San Fransisco melangkah maju dalam memperketat pemakaian botol plastik untuk kemasan air minum di kota itu, Selasa, suatu langkah pertama yang dilakukan walikota di Amerika Serikat dan gerakan paling akhir dari upaya mengurangi sampah termasuk larangan memakai kantong plastik di toko-toko pengecer.

Badan Pengawas memberi suara mutlak untuk mulai menghilangkan penjualan dan pemasaran botol plastik sekali pakai sebagai kemasan air minum di kota tersebut mulai musim gugur mendatang dan pada masa mendatang melarang pembelian air botolan oleh dana kota.

"Pemakaian botol plastik untuk air minum harus dibayar sangat mahal oleh lingkungan," kata penyelia David Chiu, yang memperkenalkan langkah tersebut.

"Diperlukan seribu tahun bagi plastik kemasan air tertentu untuk bisa terurai".

Maui dan beberapa kota di Hawaii telah melarang toko-toko memakai kantong plastik sebagai wadah belanjaan pelanggan. Undang-undang belum lama ini ditetapkan untuk larangan tersebut dan akan diperluas lagi.

San Fransisco akan menjadi kota pertama yang melarang memakai botol sekali pakai, yang menurut pecinta lingkungan sampah plastik itu sudah memenuhi daratan dan tersapu ke laut, demikian pula kantong-kantong plastik.

Chiu yang mengusulkan langkah tersebut mengatakan, pembatasan botol plastik air minum akan diterapkan mulai musim gugur sejalan dengan larangan pemakaian kantong plastik untuk belanjaan yang diperkenalkan sejak 2007, dalam kampanye daur ulang di seantero kota.

Produksi dan penjualan serta pengiriman minuman kemasan sekali pakai juga meningkatkan ketergantungan pemakaian bahan bakar fosil, kata Chiu. "Di San Fransisco kita memimpin dalam menjaga lingkungan," kata Chiu.

"Kota ini menangani puluhan juta botol plastik yang memenuhi daratan, pusat daur ulang dan ke laut, setiap tahun," katanya.

sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement