REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Semakin meningkatnya ketegangan di Ukraina akibat pengerahan pasukan militer Rusia di Krimea, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry mengunjungi Kiev sejak Selasa (4/5) kemarin.
Dilansir dari BBC, kunjungannya itu dilakukan untuk meredakan ketegangan atas krisis Ukraina. Dalam kunjungannya itu pun Kerry menyatakan bahwa tidak ditemukan adanya indikasi warga yang berbahasa Rusia tengah terancam setelah adanya pemberontakan oposisi anti-pemerintah Ukraina.
"Sudah jelas bahwa Rusia tengah berusaha keras untuk berdalih melakukan invasi," katanya.
AS, yang telah menuduh Rusia karena telah mengerahkan pasukannya ke wilayah Krimea, menyebut tindakan Rusia sebagai agresi. Namun, tuduhan itu pun dibantah oleh Kremlin. Putin menyebutkan pasukan militer yang berada di Krimea merupakan pasukan militer lokal yang loyal kepada Moskow.
Meskipun begitu, kedua belah pihak telah menunjukan akan melakukan dialog. Kerry pun dijadwalkan akan bertemu dengan Menlu Rusia Sergei Lavrov di Paris. Rencananya, Obama dan Putin akan membahas pengiriman tim pemantau internasional ke Ukraina untuk memastikan hak-hak etnis Rusia dilindungi.
Pembicaraan dengan pemerintahan Ukraina dan Rusia juga diserukan dilakukan. Selain itu, dalam pertemuan itu, Obama juga akan meminta Rusia untuk menarik kembali pasukannya dari Krimea.