Rabu 05 Mar 2014 20:45 WIB

Barat Tekan Iran Soal Rancangan Bom Atom

Rep: Alicia Saqina/ Red: Dewi Mardiani
Kantor Badan Energi Atom Internasional (IAEA).
Foto: Reuters/Heinz Peter Bader
Kantor Badan Energi Atom Internasional (IAEA).

REPUBLIKA.CO.ID, WINA -- Negara-negara Barat menekan Iran untuk menjawab kecurigaan kemungkinan keterlibatan Pemerintah Teheran itu dalam perancangan bom atom.

 

Terkait hal tersebut, Amerika Serikat (AS) mengatakan, masalah ini tentu akan menjadi poin penting terhadap keberhasilan pembicaraan dalam penyelesaian akhir atas program nuklir Teheran.

 

 

Pada pertemuan dewan Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Washington dan Uni Eropa memberikan dukungan mereka terhadap upaya yang dilakukan pengawas PBB untuk menyelidiki tudingan keterlibatan Iran dalam penelitian senjata nuklir.

 

Duta Besar AS untuk IAEA, Joseph MacManus mengatakan, pihaknya tetap menyerukan pentingnya bagi Iran untuk mengatasi secara substansial seluruh kekhawatiran dunia internasional terkait isu program nuklir mereka, PMD, yang dibicarakan. Dalam pernyataannya yang dilansir Reuters, Rabu (5/3), MacManus mengatakan, penyelesaian yang memuaskan terkait hal ini pastinya sangat penting bagi solusi jangka panjang atas pernukliran Iran itu.

Ke 28 negara Uni Eropa menyuarakan hal yang senada dalam pernyataan mereka. Pernyataan puluhan negara ini mengungkapkan, keinginan untuk mendesak Iran agar terbuka. Ke-28 negara anggota UE mendesak Iran untuk bekerja sama sepenuhnya dengan badan energi internasional itu. Caranya dengan jalan penyediaan akses ke semua orang, dokumen, situs yang diminta, dan hal-hal lainnya terkait isu-isu nuklir dan bom atom.

 

Meski isu penelitian nuklir yang dilakukan Iran itu telah berkembang luas, namun Iran membantah. Iran menyangkal tuduhan Barat yang menyebut bahwa negaranya tengah berupaya untuk mengembangkan penelitian pembuatan senjata atom. Iran menegaskan, program nuklirnya itu merupakan proyek damai untuk menghasilkan energi listrik.

sumber : Reuters

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement