Kamis 06 Mar 2014 20:23 WIB

Pelaku Kriminal Australia Kerap Gunakan Ponsel Anti Sadap

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, AUSTRALIA -- Lembaga penegak hukum Australia semakin kesulitan memonitor komunikasi sejumlah penjahat kelas kakap di negara itu karena meningkatnya jumlah penggunaan ponsel anti-sadap. Ponsel anti-sadap itu terkait dengan serangkaian pembunuhan yang mengguncang dunia bawah tanah Sydney. Beberapa pejabat penegak hukum senior membenarkan hal ini kepada ABC secara anonim.

Saat ini, perangkat ponsel anti sadap dipasarkan oleh puluhan perusahaan di seluruh dunia dan legal digunakan. Namun aparat penegak hukum mengatakan ribuan unit ponsel anti sadap itu dimiliki oleh pelaku kriminal di Australia dan digunakan untuk melakukan kejahatan serius, termasuk pembunuhan.

Salah satu perusahan yang memproduksi telepon genggam anti sadap itu bernama Phantom Secure,  produsen blackberry anti sadap berbasis di Kanada.

ABC tidak mengesankan kalau Phantom Secure menyadari produk mereka digunakan oleh para kriminal, hanya saja tampaknya para penjahat itu telah meyadari kelebihan telepon itu dan memanfaatkannya.

Phantom Secure tidak bersedia menanggapi permintaan wawancara maupun pertanyaan yang dikirim oleh ABC.

Blackberry yang diproduksi Phantom berharga AUD$2760 atau hampir Rp30 juta, harga itu mencakup biaya berlangganan layanan data perusahaan itu selama enam bulan.

Jika masa layanan telah berakhir, pengguna dapat memperpanjangnya dengan cukup membayar $2,000 atau sekitar Rp.20juta untuk periode 6 bulan berikutnya.

Perangkat telpon genggam ini tidak memiliki microphone dan kamera dan juga tidak bisa digunakan untuk mengakses internet, mengirim email atau menelpon. Satu-satunya layanan yang bisa dilakukan adalah dengan mengirim pesan melalui sistem layanan pesan  pribadi.

Sistem ini dilindungi oleh enkripsi kelas militer dan tidak dapat dibobol bahkan oleh alat elektronik  milik badan spionase Australia, Direktorat Lembaga Sandi  Australia, “ kata seorang pejabat pemerintah Australia yang tidak mau disebutkan namanya.

"Intelijen kami akan menunjukkan bahwa kejahatan yang paling serius sedang difasilitasi oleh ... komunikasi terenkripsi,"kata Paul Jevtovic, penjabat sementara kepala Komisi Kejahatan Australia (ACC).

"Dan kita bicara tentang tindak kekerasan dan berbagai kejahatan serius."  tegasnya.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement