REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pemerintah Amerika Serikat Rabu (5/3) menyatakan, dinas intelijen dan militer bekerja sama dengan Israel untuk melacak sebuah kapal. Kapal diduga mengangkut roket canggih Iran untuk dikirim ke militan Palestina.
Dilansir Ahram Online, juru bicara Gedung Putih Jay Carney mengatakan, Washington mulai bekerja sama dengan Israel melalui saluran intelijen dan militer. Mereka juga bekerja sama di tingkat penasihat keamanan nasional, segera setelah tahu pengiriman tersebut tengah dilakukan.
Carney mengatakan pada wartawan, Presiden Barack Obama juga mengarahkan militer AS untuk bekerja di luar kontingen dalam kasus itu. Tujuannya untuk menjegat kapal.
"Sepanjang waktu ini intelijen dan militer kami berkoordinasi dengan mitra Israel kami, yang akhirnya memilih untuk memimpin dalam mencegah pengiriman senjata ilegal," kata Carney.
Carney menambahkan, tindakan-tindakan terlarang tak bisa diterima oleh masyarakat internasional. Ini bisa menjadi pelanggaran berat yang menjadi tanggung jawab Dewan Keamanan Iran.
Israel mengatakan sebelumnya bahwa pasukannya mencegat senjata buatan Suriah yang dikirim melalui jalur darat ke Iran. Senjata tersebut kemudian akan diteruskan menuju Gaza melalui Laut Merah.
Israel telah lama menuduh Iran dan Suriah memberikan bantuan militer pada Hizbullah dan kelompok militan Palestina. Israel memanfaatkan momen pengiriman senjata untuk mencaci negara-negara Barat yang bernegosiasi dengan Teheran atas program nuklirnya. Sementara Iran mengatakan, laporan terkait dugaan pengiriman senjata itu datang tanpa dasar.