Jumat 07 Mar 2014 04:10 WIB

Merasa Keselamatannya Terancam, Wakil PBB Tinggalkan Krimea

Krimea
Foto: grid.al
Krimea

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Perserikatan Bangsa Bangsa mengumumkan pada Rabu bahwa utusan perdamaian PBB, Robert Serry, merasa terancam Rabu pagi di Krimea oleh orang-orang bersenjata tak dikenal. Serry akhirnya memutuskan akan kembali ke Kiev, ibu kota Ukraina, Kamis malam untuk melanjutkan misinya.

Wakil Sekretaris Jenderal Jan Eliasson membantah dalam konferensi pers di New York dengan telepon dari Kiev bahwa Serry diculik. Namun, dia menegaskan bahwa Serry merasa terancam dan didesak untuk meninggalkan Krimea di mana dia berada di satu misi politik dalam konteks krisis Ukraina.

''Serry akan berada di Kiev untuk membahas solusi politik untuk krisis Ukraina,'' kata Eliasson.

Serry dikirim kemarin ke Semenanjung Krimea dan diancam oleh orang-orang tertentu, yakni orang-orang bersenjata tak dikenal yang mencegat mobilnya. Dia didesak untuk meninggalkan semenanjung di selatan Ukraina yang dihuni oleh sebagian besar penduduk berbahasa Rusia.

Eliasson menambahkan bahwa upaya-upaya dilakukan oleh para pejabat Rusia untuk memperbaiki situasi.

Dia mengatakan bahwa Serry meninggalkan mobilnya yang dikelilingi oleh orang-orang dan berjalan ke hotel, tetapi dihentikan oleh seseorang yang memanggilnya.

Eliasson menambahkan bahwa PBB mengandalkan pihak berwenang Ukraina di Krimea untuk mengamankan keamanan Serry. ''Tetapi, rupanya itu tidak cukup,'' katanya.

sumber : Antara/KUNA-0ANA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement