REPUBLIKA.CO.ID, MINNEAPOLIS — Kelompok pejuang hak sipil Muslim terkemuka di AS menyatakan keprihatinan mereka atas kebijakan yang diambil sebuah bank yang berbasis di Minneapolis. Bank tersebut dikatakan telah menutup rekening sejumlah Muslim Amerika tanpa alasan.
“Padahal, semua nasabah itu adalah warga negara Amerika. Beberapa di antaranya ada yang mualaf, ada pula yang memang dilahirkan dalam lingkungan keluarga Muslim. Mereka memiliki beragai latar belakang usia, profesi, etnis, dan ras, ” kata Saly Abd Alla, Direktur Hak Sipil Dewan Hubungan Muslim Amerika (CAIR) bagian Minnesota, seperti dilansir OnIslam.net, Kamis (6/3).
Penutupan rekening para nasabah Muslim dilakukan oleh TCF Financial Corp, sebuah bank yang berbasis di Minnesota. Kasus seperti ini bukan kali ini saja terjadi.
CAIR mencatat, pada Januari tahun lalu, beberapa mahasiswa Iran di University of Minnesota juga mendapati rekening tabungan mereka ditutup sepihak oleh bank tersebut.
Kali ini, rekening yang ditutup TCF umumnya merupakan akun atas nama orang-orang Muslim Amerika yang lahir dan dibesarkan di Minnesota.
“Beberapa waktu lalu, saya menerima surat dari TCF. Isinya memberitahukan saya bahwa rekening saya sudah ditutup,” tutur seorang Muslim Amerika yang juga mantan nasabah TCF mengatakan MintPress News.
Ia mengaku juga diberitahu lewat telepon oleh TCF, bank tersebut tidak ingin menjadikan dirinya sebagai nasabah.
“TCF juga tidak akan membuatkan rekening baru buat saya,” ujarnya.TCF tidak memberikan alasan yang jelas mengapa mereka menutupa rekening-rekening tersebut.
“Satu hal yang patut dicatat, orang-orang yang rekeningnya ditutup secara tiba-tiba itu memiliki kesamaan. Yaitu, mereka semua memiliki nama Muslim,” ujar Abd Alla.