REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Ketegangan diplomatik Timur-Barat terkait Ukraina meningkat, Gedung Putih menyatakan Presiden Barack Obama pada Kamis (6/3) memberitahu Presiden Rusia Vladimir Putin bahwa tindakan Moskow di Ukraina melanggar kedaulatan negara itu.
Sebuah pernyataan Gedung Putih menyebutkan kedua pemimpin berbicara melalui telepon selama satu jam. Dalam perbincangan itu, Obama merinci aksi-aksi yang diambil Washington dan sekutu-sekutunya dalam menanggapi kehadiran pasukan Rusia di Semenanjung Krimea.
Percakapan ini disebut sebagai komunikasi langsung pertama antara kedua pemimpin sejak personel militer Rusia muncul di wilayah Ukraina, Sabtu lalu.
Menurut pernyataan itu, Obama mengusulkan beberapa solusi diplomatik bagi krisis di sana, yang disebut Gedung Putih akan mempertimbangkan “kepentingan-kepentingan Rusia, rakyat Ukraina dan masyarakat internasional.”
Sebagai bagian dari solusi, presiden menyerukan pembicaraan langsung antara Kiev dan Moskow yang akan dimediasi masyarakat internasional.
Obama juga meminta seluruh pasukan Rusia agar kembali ke markas-markas mereka dan meminta kehadiran pemantau internasional untuk memastikan keselamatan seluruh rakyat Ukraina, termasuk dari etnis Rusia.