REPUBLIKA.CO.ID, ANDRAJATI -- Pemerintah Indonesia membantu pemerintah Gambia di bidang peningkatan kapasitas bidang pertanian berupa lima unit traktor.
Keterangan tertulis yang diperoleh dari Perwakilan RI di Gambia, Jumat (7/3), menyebutkan penyerahan bantuan traktor itu dilakukan oleh Staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Inovasi dan Teknologi Mat Syukur, Kamis (6/3) mewakili pemerintah RI kepada Ebrima Jawara, Sekretaris Tetap Kementerian Pertanian Gambia yang mewakili Pemerintah Gambia.
Penyerahan bantuan dilaksanakan di kantor Kementerian Pertanian Gambia di Banjul, disaksikan Menteri Pertanian Gambia Solomom Owens, Dubes RI untuk Gambia berkedudukan di Dakar Andradjati, delegasi Indonesia dan sejumlah pejabat pemerintah Gambia.
Mentan Gambia dalam sambutannya menyampaikan atas nama Presiden, Pemerintah dan Rakyat Gambia mengucapkan terima kasih atas bantuan traktor tangan tersebut.
Ia juga mengapresiasi dukungan Indonesia yang berkesinambungan terhadap pembangunan sektor pertanian Gambia serta berharap kerja sama pertanian kedua negara ke depan dapat meningkat ke level yang lebih tinggi.
Staf Ahli Mentan dalam sambutannya menyampaikan bahwa bantuan tersebut merupakan wujud tali persaudaraan yang dekat antara Indonesia dan Gambia dan bagian dari penguatan kerja sama bilateral dalam kerangka kerja sama Selatan-Selatan.
\Penyerahan lima traktor di Gambia tersebut merupakan bagian dari bantuan 50 unit traktor tangan Indonesia kepada tujuh negara Afrika di kawasan Sub Sahara, yaitu Senegal, Tanzania, Ethiopia, Kenya, Zimbabwe dan Mozambique.
Kesempatan kunjungan di Gambia juga dioptimalkan delegasi Indonesia bertemu dengan Dirjen National Agriculture Research Institute Gambia, dan kunjungan ke Agricultural Rural Farmers Training Center (ARFTC) di Jenoi, Gambia.
Indonesia, sejak 1996, dalam rangka pembangunan sektor pertanian di negara-negara Afrika, telah membangun dua pusat pelatihan pertanian di Afrika, antara lain ARFTC di Jenoi, Gambia. ARFTC Jenoi mulai dioperasikan tahun 1998.
Dalam periode 2010-2013, ARFTC Jenoi telah menyelenggarakan pelatihan pertanian sebanyak 5114 petani Gambia dan petani dari negara-negara di Afrika Barat antara lain Senegal, Mali, Niger, Sierra Leone, Guinea Bissau, dan Guinea Conakry.
Bantuan Indonesia di Gambia selama ini termasuk juga pengiriman tenaga ahli dan tenaga penyuluh pertanian, pemagangan petani Gambia di Indonesia serta bantuan peralatan dan mesin pertanian.
Indonesia, pada 2008, memberikan bantuan 12 traktor tangan untuk Gambia, serta tahun 2015 akan merevitalisasi ARFTC, Jenoi.
Hubungan bilateral RI-Gambia di berbagai bidang berlangsung dengan baik khususnya dalam kerangka Gerakan Non-Blok, Organisasi Konferensi Islam (OKI) dan PBB. Gambia merupakan salah satu negara anggota aktif OKI yang berpenduduk 1,8 juta jiwa dengan mayoritas (90 persen) pemeluk agama Islam.